Menu

Dark Mode
Jerman: Proses Damai Menuju Negara Palestina Harus Segera Dimulai Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Tapi Berhasil Dicegat Wali Kota Depok Tinjau Langsung Pekerjaan Turap Jalan CIpayung-Pitara Jelang Hut RI ke 80, RSUD ASA Kota Depok Donor Darah Tom Lembong Diabolisi, Hasto Diamnesti Kematian Diplomat Kemenlu, Ini Kata Anggota DPR-RI

Kabar Dunia

Mantan Sersan AS Disuntik Mati Atas Pembunuhan Istri-2 Anak

badge-check


					Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto) Perbesar

Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto)

Bogor – Seorang mantan sersan Angkatan Udara Amerika Serikat dieksekusi mati atas pembunuhan istri dan dua anaknya yang masih kecil-kecil. Eksekusi mati dengan cara disuntik mati ini dilakukan di negara bagian Florida pada hari Kamis (31/7) waktu setempat.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/8/2025), Edward Zakrzewski (60) telah mengaku bersalah atas pembunuhan istrinya, Sylvia, putranya, Edward (7) dan putrinya, Anna (5) pada bulan Juni 1994.

Istrinya dipukuli dengan linggis, dicekik dengan tali, dan dipukul dengan parang.

Kedua anaknya dibacok hingga tewas dengan parang. Parang itu dibeli Zakrzewski saat istirahat makan siang setelah dia diberi tahu bahwa istrinya berencana menceraikannya.

Zakrzewski melarikan diri ke Hawaii dan mengubah namanya setelah pembunuhan tersebut. Namun, dia menyerahkan diri empat bulan kemudian setelah diidentifikasi oleh teman-temannya di sebuah acara televisi berjudul “Unsolved Mysteries.”

Zakrzewski disuntik mati pada pukul 18.12 (22.12 GMT) di Penjara Negara Bagian Florida di Raiford, setelah permohonan bandingnya ditolak oleh Mahkamah Agung AS pada hari Rabu (30/7) waktu setempat.

Pensacola News Journal melaporkan kata-kata terakhirnya sebelum dieksekusi mati. “Saya ingin berterima kasih kepada orang-orang baik di Negara Bagian Sunshine karena telah membunuh saya dengan cara yang paling dingin dan penuh perhitungan, bersih, manusiawi, dan efisien. Saya tidak memiliki keluhan apa pun,” kata Zakrzewski.

Dilaporkan ada 27 eksekusi mati di Amerika Serikat tahun ini, terbanyak sejak 28 eksekusi mati pada tahun 2015.

Termasuk Zakrzewski, 22 eksekusi dilakukan dengan suntikan mematikan, dua dilakukan oleh regu tembak, dan tiga dengan hipoksia nitrogen, yaitu pemompaan gas nitrogen ke dalam masker wajah, yang menyebabkan tahanan mati lemas.

Penggunaan gas nitrogen sebagai metode hukuman mati telah dikecam oleh para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tindakan yang kejam dan tidak manusiawi.

Hukuman mati telah dihapuskan di 23 dari 50 negara bagian AS, sementara tiga negara bagian lainnya — California, Oregon, dan Pennsylvania — telah menerapkan moratorium.

Presiden Donald Trump adalah pendukung hukuman mati. Pada hari pertamanya menjabat, ia menyerukan perluasan penggunaan hukuman mati “untuk kejahatan paling keji.”

 

Sumber: news.detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jerman: Proses Damai Menuju Negara Palestina Harus Segera Dimulai

2 August 2025 - 10:47 WIB

Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Tapi Berhasil Dicegat

2 August 2025 - 10:36 WIB

Trump Sewot, 3 Negara ini Akui Negara Palestina

1 August 2025 - 15:05 WIB

Krisis Gaza di Luar Imajinasi, Jerman Tekan Israel untuk Bertindak!

1 August 2025 - 14:59 WIB

Trump Mau Bangun Ballroom di Gedung Putih, Biayanya Rp 3,2 T!

1 August 2025 - 14:45 WIB

Trending on Kabar Dunia