Menu

Dark Mode
Eiger Land Ubah Lahan Kritis Jadi Kawasan Ekowisata Jalan Khusus Roda 2 di Batutulis Belum Dibuka Bentuk Transparansi, Kongres Persatuan PWI 2025 Akan Live di Youtube Temui Menteri Sugiono, Menlu Jerman Undang Presiden Prabowo untuk Lakukan Kunjungan AS Masih Diskusikan Proposal Gencatan Senjata yang Diterima Hamas DeepSeek V3.1 Resmi, Model AI yang Lebih Nyambung dan Akurat

Kabar Dunia

Lawan Polusi Udara, Negara Ini Gunakan Meriam Air Untuk Penjernih Udara

badge-check


					Lawan Polusi Udara, Negara Ini Gunakan Meriam Air Untuk Penjernih Udara Perbesar

KOTA Delhi, India, saat ini dianggap sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Angka partikulat halusnya yang pernah tercatat mencapai sekitar 1.000 mikrogram per meter kubik, padahal menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) batas aman untuk polusi tidak lebih dari 25 mikrogram per meter kubik.
Dampaknya rumah sakit setempat melaporkan ada peningkatan kasus pasien dengan keluhan nyeri dada, sulit bernapas, dan mata perih.
“Jumlah pasien kita jelas meningkat. Saya pikir sebelumnya tidak pernah separah ini di Delhi. Saya sangat kesal harus seperti ini,” kata spesialis paru Deepak Rosha dari Apollo Hospital.
Terkait hal tersebut India saat ini tengah menguji coba meriam air raksasa untuk melawan polusi udara. Meriam tersebut dilaporkan bisa menyemprotkan 100 liter air per menit dalam jarak 150 meter.
Diharapkan air yang disemprotkan meriam dapat menjadi pengganti hujan mengikat dan membersihkan partikel halus polusi dari udara.
Greenpeace menyebut meriam air sebagai pengalihan saja dari masalah utama sumber polusi. Namun perusahaan Cloud Tech selaku produsen meriam menekankan bahwa ini adalah solusi darurat sementara.
Menyemprotkan 100 liter air per menit dalam jarak 150 meter. Laporannya dapat mengurangi polusi hingga 95 persen.
Ada yang menyebutnya sebagai pengalihan saja dari masalah utama sumber polusi. Namun perusahaan ini adalah solusi darurat sementara.
“Ini adalah solusi saat Anda tidak berdaya, kabut asapnya di luar sana dan Anda hanya bisa menunggu hujan. Dengan ini Anda bisa mendapatkan solusi cepat,” ujar Direktur Cloud Tech, Vimal Saini seperti dikutip dari BBC, Jumat (22/12/2017).
(reporterasep)
sumberbbc

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Temui Menteri Sugiono, Menlu Jerman Undang Presiden Prabowo untuk Lakukan Kunjungan

20 August 2025 - 15:25 WIB

AS Masih Diskusikan Proposal Gencatan Senjata yang Diterima Hamas

20 August 2025 - 15:16 WIB

Hanif Faisol: TPPAS Nambo Harus Segera Beroperasi

20 August 2025 - 08:52 WIB

Negeri Matador Bak Neraka, Suhu Panas Rekor-Dikepung Kebakaran Hutan

18 August 2025 - 14:27 WIB

Inflasi Produsen AS Meledak, Ancaman ke Dompet Konsumen Kian Nyata

16 August 2025 - 13:44 WIB

Trending on Kabar Dunia