Menu

Dark Mode
Langka! Bos OpenAI Curhat Ketakutannya Terhadap ChatGPT-5 2.000 Warga Jonggol Terdampak Kekeringan, BPBD Pasok 15 Ribu Liter Air Bersih Akankah Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Bertahan Lama? Tsunami 1,3 Meter Hantam Jepang Usai Gempa Dahsyat Rusia Babinkum TNI Tegaskan Komitmen Jaga Konstitusi dan Profesionalisme Hukum Militer Satgas Gabungan TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM

Headline

Lakukan Penelitian di Jakarta dan Bogor, WHO Temukan Makanan Mengandung Lemak Trans

badge-check


					ilustrasi
sumber net Perbesar

ilustrasi sumber net

Hasil penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai sumber makan asam lemak trans dalam pasokan pangan Indonesia, cukup mengagetkan. Hasil penelitian WHO yang diluncurkan pada Senin (6/5/2024) ini, bertujuan untuk mendukung penerbitan peraturan pemerintah untuk mengeliminasi lemak trans.

Sekedar informasi lemak trans atau asam lemak trans adalah asam lemak tak jenuh yang berasal dari sumber alami atau industri. Konsumsi lemak trans secara signifikan dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan berkontribusi terhadap sekitar 500.000 kematian akibat penyakit jantung koroner secara global setiap tahunnya.

Studi dasar yang dilakukan di Jakarta dan Bogor ini melibatkan pengujian laboratorium terhadap 130 produk di empat kategori makanan: minyak dan lemak, margarin dan olesan, makanan kemasan yang terbuat dari lemak (seperti biskuit, kue kering, wafer, kue, dan roti), serta makanan siap saji seperti mi goreng, nasi goreng, ayam goreng, kentang goreng, dan roti.

“Temuannya menunjukkan bahwa hampir 10 persen (11 sampel) mengandung lemak trans melebihi ambang batas yang direkomendasikan WHO, yakni kurang dari 2 g/100g total lemak,” ucap dr Lubna Bhatti, Team Lead NCDs and Healthier Population, WHO Indonesia saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (6/5/2024).

Kadar lemak trans yang tinggi juga terdapat pada produk makanan ringan yang populer dan banyak dikonsumsi, seperti biskuit, wafer, produk roti, dan jajanan kaki lima seperti martabak. Konsentrasi lemak trans tertinggi terdapat pada campuran margarin dan mentega, yaitu 10 kali lebih tinggi dari batas yang direkomendasikan WHO.

“Tanpa kebijakan peraturan yang kuat dan didukung oleh undang-undang nasional, Indonesia berisiko masuknya produk-produk yang mengandung banyak lemak trans, sehingga memperburuk apa yang sudah menjadi ancaman kesehatan dan pembangunan nasional,” katanya.

WHO pun merekomendasikan untuk membatasi kadar lemak trans hingga 2 persen dari total kandungan lemak di semua makanan. Selain itu, pelarangan minyak terhidrogenasi sebagain (Partially Hydrogenated Oil/PHO), termasuk pelarangan produksi, impor, penjualan, dan penggunaan PHO pada semua makanan. *

Berikut daftar makanan dengan kandungan lemak trans tinggi melebihi standar WHO 2 persen atau 2 gram per 100 gram total lemak:

Kategori Lemak dan Minyak

Mentega putih/shortening produk dalam negeri: 4,21 gram per 100 gram lemak

Mentega putih (desa): 2,40 gram per 100 gram lemak

Campuran margarin dan mentega: 22,68 gram per 100 gram lemak

Kategori Makanan Kemasan

Biskuit pai polos dalam negeri: 9,34 gram per 100 gram lemak

Wafer salut cokelat dengan isian cokelat impor: 2,38 gram per 100 gram lemak

Keik Red Velvet dalam negeri: 2,33 gram per 100 gram lemak

Kategori Makanan Siap Saji Panggang

Roti maryam cokelat (kota): 4,50 gram per 100 gram lemak

Roti maryam cokelat (desa): 6,48 gram per 100 gram lemak

Martabak cokelat (kota): 4,19 gram per 100 gram lemak

Kroisan (toko): 2,09 gram per 100 gram lemak

Kroisan dengan isian cokelat (kemasan pabrikan): 5,34 gram per 100 gram lemak

sumber: detikcom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Babinkum TNI Tegaskan Komitmen Jaga Konstitusi dan Profesionalisme Hukum Militer

31 July 2025 - 01:31 WIB

Satgas Gabungan TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM

30 July 2025 - 23:57 WIB

Jawa Barat Terapkan Pemantauan Dana Desa Real-Time

30 July 2025 - 23:42 WIB

Asrama Haji Medan Kebakaran, 7 Mobil Damkar Padamkan Api

30 July 2025 - 14:50 WIB

Inggris Berencana Akui Negara Palestina, RI Puji Berharap Diikuti Negara Lain

30 July 2025 - 14:44 WIB

Trending on Headline