Menu

Dark Mode
KLH Gandeng EIGER Tanam Ratusan Pohon di Gunung Gede Pangrango Hatrick Pimpin KORMI Kota Bogor, Ini Komitmen ZM Bos AWS: Tak Ada AI Bubble di Indonesia, Malah Harus Tambah Investasi Terungkap! Anaconda Sudah Berukuran Raksasa Sejak 12 Juta Tahun Lalu Netflix Akuisisi Warner Bros: Langkah Besar yang Tuai Pro dan Kontra Peduli Korban Bencana, PEKA PWI Kota Bogor Bareng Baznas Buka Donasi

Kabar Bogor

KLH Gandeng EIGER Tanam Ratusan Pohon di Gunung Gede Pangrango

badge-check


					KLH Gandeng EIGER Tanam Ratusan Pohon di Gunung Gede Pangrango Perbesar

Bogor- Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama EIGER Adventure Land (EAL) melakukan penanaman pohon di kawasan area EAL, Megamendung, Kabupaten Bogor, Minggu (07/12/2025). Hal itu dilakukan sebagai upaya penguatan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) wilayah Puncak.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol diwakili oleh Staf Ahli Bidang Sumber Daya Pangan, Sumber Daya Alam, Energi, dan Mutu Lingkungan, Direktur Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Direktorat PLB3) dan Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Chairman PT Eigerindo Multi Produk Industri, Ronny Lukito mengatakan, ada ratusan pohon yang ditanam contohnya Rasamala jenis tanaman lokal endemi di wilayah ini.

“Saat ini kita sudah melakukan penanaman 118.000 pohon ada kurang lebih hampir 8 juta tanaman lokal secara keseluruhan,” katanya.

EIGER, kata dia, terus bersinergi dengan KLH, dimana kritikan dan saran serta arahan yang baik bagaimana memulihkan lahan berikut jenis tanaman yang ditanam.

“Melalui sinergi antara EIGER Adventure Land, KLH, para pakar, dan seluruh pemangku kepentingan, kami berupaya mengelola laju run-off dengan penanaman yang tepat, benar, dan masif. Penanaman pohon tegakan dan penutup tanah merupakan bagian dari komitmen jangka panjang kami untuk menjaga keseimbangan lingkungan hulu. Biarkan alam ini tetap lestari,” kata Ronny.

Direktur EIGER Adventure Land, Imanuel Wirajaya, menegaskan bahwa momen ini menjadi simpul dari perjalanan panjang pemulihan kawasan.

“Inilah titik dimana semua langkah kecil yang kita mulai akhirnya bertemu. Dari setiap penanaman yang pernah dilakukan, hari ini kita merangkainya menjadi satu harapan yang utuh, bahwa pemulihan alam bukan sekadar program, melainkan komitmen yang akan terus tumbuh bersama. Kolaborasi inilah yang memperkuat masa depan kawasan hulu, dan semua itu membutuhkan semangat untuk bergerak bersama,” katanya.

Pakar Botani dan Ekologi Hutan Tropis LIPI, Prof. Dr. Tukirin Partomihardjo menjelaskan, pengembangan EAL dharapkan tidak saja fokus terkait dengan wisata, tapi juga peduli pada lingkungan, lestarikan keanekaragaman hayati, khususnya pepohonan langka yang akan dikembangkan melalui pembangunan Arboretum.

“Nantinya, Arboretum menjadi kawasan khusus yang menanam, mengoleksi, dan melestarikan berbagai jenis pohon dan tanaman berkayu untuk tujuan penelitian, pendidikan, konservasi, dan rekreasi, berfungsi sebagai “galeri hidup” tumbuhan, laboratorium alam, dan paru-paru kota untuk ruang terbuka hijau,” ujarnya.

Intinya kata dia, pengembangan ekowisata tidak sekedar berwisata tapi juga meningkatkan pengetahuan generasi muda soal tanaman dan pohon yang ada di Indonesia khususnya yang tumbuh di kawasan DAS.

“Kami tim pakar selalu mendorong untuk mengutamakan jenis-jenis pohon yang sesuai dengan kondisi lingkungannya agar bisa tumbuh dan lestari,” katanya.

Dosen dan Kepala Divisi Teknik Sipil dan Lingkungan IPB University, Dr. Ir. Yuli Suharnoto mengatakan, pentingnya menanam pohon sesuai dengan lokasi dan jenis tanahnya.

“Kita tidak bisa sembarang tanam, perlu memperhatikan aspek geologi, aspek kestabilan lereng dan juga curah hujan atau iklim-iklim lainnya yang ada di sini,” jelasnya.

Untuk di EAL sendiri, kata dia, sudah dilakukan dan sebelumnya pihaknya berkonsultasi dengan profesor mengenai vegetasinya, untuk geologinya dibantu oleh BRIN.

“Jadi kita sudah membuat semacam zonasi dimana untuk pohon apa dan untuk keperluan apa, Jadi kita perlu melihat tidak hanya untuk menahan air tapi juga kita mau mencegah longsor,” katanya.

Nah apakah itu bisa dipenuhi atau tidak, menurutnya itu bergantung kepada situasi lokal yang sudah dipetakan.

Sementara itu, Kabid Tata Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Bogor, Roby Ruhyadi menambahkan, PT Eigerindo Multi Produk Industri sejauh ini sudah menempuh langkah-langkah dan arahan dari Kementerian lingkungan hidup.

“Selanjutnya setelah terpenuhinya segala ketentuan-ketentuan administratif dan sudah clear apa yang sudah disarankan direkomendasikan oleh Kementerian lingkungan hidup, dari kami Dinas Lingkungan Hidup akan melakukan pembinaan secara terus-menerus baik dari aspek perizinan ataupun aspek pengendalian dan pengenalan lingkungan,” tandasnya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Peduli Korban Bencana, PEKA PWI Kota Bogor Bareng Baznas Buka Donasi

5 December 2025 - 16:20 WIB

Kanim Bogor dan PWI Kota Bogor Gelar Jumat Sehat dan Bagi Sembako

5 December 2025 - 06:21 WIB

Diduga Korsleting Listrik, Sejumlah Kios di BLOK CD Pasar Anyar Terbakar

4 December 2025 - 07:18 WIB

Antisipasi Mie dan Kulit Pangsit Berbahaya, Dinkukmdagin dan Perumda PPJ Sidak Pasar

1 December 2025 - 12:52 WIB

Ajak Wartawan Menabung untuk Masa Depan, Anggota PWI Kota Bogor Jadi Nasabah Bank Kota Bogor

26 November 2025 - 08:59 WIB

Trending on Kabar Bogor