Menu

Dark Mode
Babinkum TNI Tegaskan Komitmen Jaga Konstitusi dan Profesionalisme Hukum Militer Satgas Gabungan TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM Jawa Barat Terapkan Pemantauan Dana Desa Real-Time Kota Bogor Jadi Tuan Rumah Puncak Hari Kependudukan Dunia Asrama Haji Medan Kebakaran, 7 Mobil Damkar Padamkan Api Inggris Berencana Akui Negara Palestina, RI Puji Berharap Diikuti Negara Lain

Kabar Dunia

Keraton Agung Sejagat Bikin Heboh Purworejo

badge-check


					Keraton Agung Sejagat Bikin Heboh Purworejo Perbesar

Warga di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo dihebohkan dengan kemunculan keraton. Namanya, Keraton Agung Sejagat atau World Empire.

Keraton ini menunjukkan eksistensinya dengan menggelar Wilujengan dan Kirab Budaya sebagai upacara penyambutan maharaja yang kembali di Tanah Jawa.

Dilaporkan Purworejo24, pemimpin Keraton Agung Sejagat, Kanjeng Sinuwun Totok Santosa Hadiningrat menggelar kirab budaya yang berlangsung sejak 10 hingga 12 Januari 2020 di Ndalem Poh Agung.

Kirab dilakukan dalam rangka menyambut kedatangan maharaja yang kembali setelah perjanjian 500 tahun.

” Wilujengan Keraton Agung Sejagat adalah menyambut kedatangan Sri Maharatu Jawa kembali ke tanah Jawa setelah perjanjian 500 tahun. Terhitung sejak hilangnya kemaharajaan nusantara yaitu imperium Majapahit pada tahun 1518 sampai tahun 2018,” kata Totok.

Ditemani sosok yang diklaim sebagai ratu, Dyah Gitarja, Totok mengatakan, perjanjian 500 tahun itu digelar Dyah Ranawijaya.

Sosok itu diklaim sebagai penguasa terakhir imperium Majapahit dengan Portugis sebagai wakil orang-orang barat di Malaka pada 1518.

Menurut Totok, sudah saatnya kekuasaan agung yaitu bangsa Jawa membawa zaman yang penuh kesengsaraan dan perbudakan, ke zaman penuh kebahagiaan dan kemuliaan. Totok mengaku memiliki trah Wangsa Sanjaya.

” Kami akan membebaskan seluruh umat manusia dari perbudakan global yang dijalankan oleh sistem jahat yang disebut Bank Central,” kata dia.

Dia mengatakan, keberadaan Keraton Agung Sejagat akan memperbaiki kemerosotan sistem dunia yang meliputi kedaulatan, sistem bernegara dan sistem pemerintahan.

” Pola pikir manusia dalam bidang, ideologi, ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan militer yang akan kita benahi,” ucap dia.

Meski berdiri, warga setempat membantah jejak keraton di area tempat tinggalnya.

” Tidak ada keraton. Dari dulu adanya keraton jin di belakang sana, kami merasa sangat terganggu, karena kegiatan mereka itu tengah malam nyanyi-nyanyi sambil tepuk tangan. Jadi suaranya membuat warga terganggu, sudah saya ingatkan tiga kali itu,” ucap Jumeri, warga setempat.

Sumber : Purworejo24

Foto : Purworejo24

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Mentri LH Gelar Pertemuan Bilateral Dengan Dubes Brazil

19 April 2025 - 21:17 WIB

Gurun Sahara Pernah Bersalju

22 August 2024 - 07:42 WIB

Unik, Rumah dengan Lebar Tak Lazim

16 June 2022 - 08:20 WIB

Verstappen Juara Dunia F1 GP Abu Dhabi 2021

13 December 2021 - 07:31 WIB

Artis Ini Jadi Duta Satgas Toilet Indonesia

7 March 2021 - 07:53 WIB

Trending on Kabar Dunia