Hasil penelurusan Walikota Bogor Bima Arya ke alamat 3 orang calon siswa SMAN 1 di gang Selot Bogor, setelah sebelumnya mendapatkan laporan warga. Bima merekomendasikan tiga siswa yang diduga mengurus keterangan domisili palsu, digugurkan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat jika memang terbukti.
“Akan kami rekomendasikan kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat agar nama-nama yang diketahui terbukti memanipulasi data untuk didiskualifikasi. Saya minta camat untuk memproses temuan di lapangan, setiap nama ditelurusi, kalau terbukti, ya, harus digugurkan. Kami menyerahkan kepada Dinas Pendidikan Jabar,” kata Bima.

Bima berharap diskualifikasi dapat diterapkan sebagai upaya menegakkan keadilan. “Keadilan perlu ditegakkan, jangan sampai nanti jutaan siswa tidak percaya dengan sistem yang ada,” kata Bima.
Bima juga menngaku akan menyerukan evaluasi sistem PPDB tingkat SMA di rapat koordinasi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Selasa (2/7/2019).
“Sistem PPDB diharapkan bisa dievaluasi, karena menimbulkan kekacauan sehingga membuat orang tua siswa menghalalkan segala cara agar anaknya bisa ke sekolah impiannya.Miris, ada yang bilang ke saya, Pak Wali kalau tahu begini, lebih baik keluar sedikit saja untuk urus domisili daripada keluar jutaan rupiah untuk bimbel,” ujarnya.
[reporterpratama]