Ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai salah satu langkah penanggulangan penyakit hepatitis A yang menyerang 28 mahasiswa IPB sejak sepekan terakhir. IPB sendiri sudah menetapkan kasus ini sebagai kejadian luar biasa (klb) karena puluhan mahasiswanya terserang penyakit hepatitis A dalam kurun waktu bersamaan.

“Sebagai reaksi cepat, kita periksa mahasiswa kita bekerja sama dengan dinas kesehatan Kabupaten Bogor,” kata Direktur Kemahasiswaan IPB Sugeng Santoso, Jumat (11/12/2015). Pemeriksaan, lanjut Sugeng akan dilakukan selama 3 hari berturut-turut mulai Jumat sampai Minggu nanti.
Pemeriksaan, kata Sugeng, dilakukan secara acak, terutama bagi mahasiswa yang merasa sakit atau mengalami gejala mirip hepatitis seperti demam, mual, dan pusing. Apalagi, sebagian besar mahasiswa yang terserang hepatitis A merupakab mahasiswa yang tinggal di kostan sekitar kampus IPB Dramaga.
Dikhawatirkan banyak mahasiswa yang terdampak penyakit ini tetapi belum menyadarinya. Pemeriksaan melibatkan 8 dokter dibantu dengan tim kesehatan dari IPB.
Jika dalam pemeriksaan tersebut didapatkan kembali suspect (terduga) terserang hepatitis maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan darah dan langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Selain itu, pihak kampus juga melakukan survei ke beberapa tempat makan baik di lingkungan kampus, maupun di seputaran lingkar kampus.
Menurut Sugeng, dari 36.000 mahasiswa yang ada, sebanyak 3.600 oranf merupakan mahasiswa angkatan baru yang tinggal di 9 gedung asrama. IPB juga segera membentuk kelompok kerja pencegahan dan penanggulangan hepatitis di lingkungan IPB yang terdiri dari berbagai aspek terkait penyebaran penyakit ini.
Sebelumnya 28 mahasiswa IPB dinyatakan positif hepatitis A. Sebanyak 5 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan sudah pulang ke rumah. Sisanya masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Bogor. Sementara seoramg mahasiswa dari Fakultas Kehutanan meninggal dunia setelah sempat d irawat di RS. Namun, pihak kampus menilai kematin mahasiswa tersebut karena penyakit penyerta lainnya yakni hepatitis B. (Deni)