Menu

Dark Mode
Inflasi Produsen AS Meledak, Ancaman ke Dompet Konsumen Kian Nyata Kalender Hijriah Hari Ini 16 Agustus 2025 dan Bacaan Doa HUT ke-80 RI #OnThisDay 16 Agustus: Peristiwa Rengasdengklok Penculikan Soekarno dan Hatta Menuju Kemerdekaan Indonesia Menkomdigi Minta Roblox Ikuti Aturan Perlindungan Anak di Indonesia Game Gratis PS4 dan PS5 Agustus, Ada Mortal Kombat 1 Kodak Beri Sinyal Bangkrut setelah 130 Tahun Berdiri

Kabar Dunia

Inflasi Produsen AS Meledak, Ancaman ke Dompet Konsumen Kian Nyata

badge-check


					Seorang wanita bergegas ke terminal setelah diturunkan di Bandara Internasional Los Angeles, Los Angeles, Amerika Serikat, 19 Desember 2022. Liburan Natal dan Tahun Baru bagi sebagian warga Amerika Serikat dan Eropa tahun ini menghadirkan kekhawatiran karena tekanan ekonomi. (AP Photo/Jae C. Hong) Perbesar

Seorang wanita bergegas ke terminal setelah diturunkan di Bandara Internasional Los Angeles, Los Angeles, Amerika Serikat, 19 Desember 2022. Liburan Natal dan Tahun Baru bagi sebagian warga Amerika Serikat dan Eropa tahun ini menghadirkan kekhawatiran karena tekanan ekonomi. (AP Photo/Jae C. Hong)

Harga di tingkat produsen Amerika Serikat (AS) mengalami lonjakan tajam pada Juli 2025, hal tersebut dapat memicu kekhawatiran gelombang inflasi baru akan segera menghantam dompet para konsumen.

Data terbaru menunjukkan terdapat kenaikan 0,9 persen dalam Indeks Harga Produsen menjadi lonjakan tercepat sejak Juni 2022.

Biaya yang meningkat drastis bagi para produsen dan pabrikan pada Juli, menjadi sebuah tanda harga yang lebih tinggi akan segera memengaruhi konsumen AS.

Sejak Juni 2022, terjadi kenaikan harga pada laju bulanan yang tercepat, akibat akan tersebut menyebabkan meningkatnya inflasi AS pada tingkat grosir pada bulan Juli. Berdasarkan data yang ditunjukkan pada Kamis, 14 Agustus 2025.

Pengukuran terbaru dari rata-rata perubahan harga yang dibayarkan kepada produsen, yang dikenal sebagai Indeks Harga Produsen (IHP), menunjukkan kenaikan sebesar 0,9 persen sejak Juni, sehingga tingkat tahunannya mencapai 3,3 persen, Menurut data oleh statistik Biro Statistik Tenaga Kerja.

PPI (Producer Price Indeks) atau Indeks Harga Produsen (IHP)  merupakan indikator harga yang signifikan untuk harga yang kemungkinan akan dihadapi konsumen dalam beberapa bulan mendatang.

“Para produsen mulai merasakan dampak inflasi yang sangat besar,” tulis Ekonom FwdBonds, Chris Rupkey, Kamis pekan ini.

“Hanya masalah waktu sebelum produsen membebankan biaya tarif yang lebih tinggi kepada konsumen yang sudah lelah dengan inflasi,” ia menambahkan.

Hasil pembacaan pada Kamis jauh melampaui antisipasi para ekonom yang berpandangan harga diperkirakan naik tipis pada Juli sebesar 0,2 persen dan memiliki pertumbuhan tahunan sebesar 2,4 persen.

Ekonom Boston College, Brian Bethune menuturkan, hal ini mengingat PPI hanya mencakup produksi domestik barang dan jasa, dan bukan harga impor. “Kemungkinan dampak inflasi harga konsumen mungkin akan diremehkan,” ujar dia.

Awal pekan ini, Indeks Harga Konsumen untuk Juli menunjukkan terdapat penurunan harga gas yang membatasi kenaikan harga konsumen secara kumulatif, tetapi barang-barang yang krusial terhadap tarif terus menjadi lebih mahal.

Sumber: liputan6.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kodak Beri Sinyal Bangkrut setelah 130 Tahun Berdiri

15 August 2025 - 16:09 WIB

Hadiri Kuliah Umum IPB Dedie Rachim Bahas Infrastruktur, SBY Bicara Visi Global

14 August 2025 - 22:20 WIB

Trump Ancam Konsekuensi Berat Jika Putin Lanjutkan Perang Ukraina

14 August 2025 - 15:41 WIB

Rupiah Makin Perkasa 14 Agustus 2025, Dolar AS Alami Tekanan

14 August 2025 - 14:37 WIB

MenLH : Indonesia Komitmen Tangani Polusi Plastik

13 August 2025 - 15:34 WIB

Trending on Kabar Dunia