Menu

Dark Mode
Perubahan Senjata Diplomasi China, Dulu Panda Kini Huawei dan Xiaomi Komdigi Klaim Internet Indonesia Sekarang Makin Kencang Gibran Ungkap Pemerintah Ingin Cetak Santri Ahli AI, Blockchain, dan Robotik Harga Nintendo Switch 2 di Indonesia November 2025, Sekarang Segini Apple Minta Bantuan Google Bikin Siri Versi Baru yang Lebih Cerdas? 10 Bos Teknologi yang Drop Out dari Kampus dan Menjadi Miliarder

Kabar Dunia

Ilmuwan Ungkap Teka-teki Jembatan Adam yang Membentang 50 Km

badge-check


					Ilmuwan Ungkap Teka-teki Jembatan Adam yang Membentang 50 Km Perbesar

Bagi yang suka dengan wayang, pasti pernah mendengar kisah Ramayana yang menceritakan kisah Rama dan Sinta. Cerita ini berasal dari India beberapa ribu tahun yang lalu dan ditulis oleh seorang pendeta bernama Valmiki.

Salah satu babak dalam kisah Rama dan Sinta itu adalah cerita tentang jembatan yang menghubungkan India dan Sri Langka.

Dalam kisah itu disebutkan Rama harus menyelamatkan Sinta yang diculik raja Sri Langka bernama Rahwana.

Ketika sampai di samudera, Rama memerintahkan pasukan kera untuk membangun jembatan batu menuju Sri Langka.

Baca juga:

Makhluk Aneh Menempel dan Punya ‘Tangan’, Gegerkan Tiktok

Menurut mitos itu, setiap pasukan kera melemparkan batu di lautan menuju Sri Langka. Batu-batu itu tidak tenggelam karena nama Rama tertulis di atasnya.

Nah, jika kamu memerhatikan foto satelit di sekitar wilayah tersebut, maka akan tampak tanda yang diyakini sebagai jembatan dalam kisah tersebut.

Jembatan Rama yang disebut Rama Setu itu dikenal sebagai Jembatan Adam. Saat ini jembatan itu hanya berupa hamparan pasir dan batu koral.

Hamparan pasir dan batu koral yang panjang itu menghubungkan Pulau Pamban di Kepulauan Rameswaram, India dengan Pulau Mannar di Sri Lanka.

Jembatan itu memiliki panjang 50 kilometer dan berada di Teluk Palk yang memisahkan kedua negara tersebut.

Selama ratusan tahun, keberadaan Rama Setu menarik perhatian para pakar dan ilmuwan. Mereka mempelajarinya untuk mengetahui apakah Rama Setu tercipta secara alami atau merupakan struktur buatan manusia.

Salah satu yang mencoba mengungkap misteri Jembatan Adam adalah analis dan ahli peta India bernama Raj Bhagat Palanichamy di World Resources Institute.

Baru-baru ini Raj Bhagat mengunggah serangkaian teori tentang pembentukan Rama Setu. Menurut penelitiannya, Rama Setu tercipta secara alami. Bukan hasil pembangunan pasukan kera yang diyakini sebagian orang selama ini.

” Banyak yang tertipu oleh gambar satelit statis dan percaya bahwa bagian Tombolo di Selat Palk sebagai jembatan buatan manusia,” tulis Raj Bhagat mengawali penjelasannya.

Dalam ilmu geografi, Tombolo terbentuk ketika pasir mengendap yang dibawa oleh gelombang air laut membentuk gundukan yang menghubungkan pulau kecil lepas pantai ke daratan.

Menurut Raj Bhagat, arus laut dalam tidak memasuki bagian antara Sri Lanka dan India karena adanya landas kontinen.

Munculnya daratan di bagian ini karena dominasi arus pantai dari dua arah. Satu dari Teluk Mannar dan lainnya dari Selat Palk. Keduanya bertemu dari arah yang berlawanan.

Arus pantai dari dua arah itu membawa banyak sedimen. Pada titik pertemuan arus, sedimen itu menjebak dan menumpuk hingga membentuk pulau-pulau.

Dalam gambar satelit, pulau-pulau ini banyak berubah karena arah arus, pasang surut, dan lain-lain.

Raj Bhagat mengatakan perubahan yang ditampilkan dalam foto satelitnya terjadi dalam jangka pendek (4 tahun).

Menurutnya, endapan sedimen merupakan proses bertahap yang terjadi sejak lama. Dalam 30 tahun terakhir, kita dapat melihat perubahan di Pulau Pamban dekat Dhanushkodi.

Di sini pulau-pulau di bagian yang lebih dalam berubah-ubah, sedangkan pasir yang lebih dekat ke Pamban tetap.

Pertambahan dan erosi sedimen tidak terbatas pada bagian antara Rameshwaram dan Mannar. Perubahan juga terjadi di dekat gugusan pulau antara Thoothukudi dan Mandapam.

Ada juga pembentukan pulau yang menjorok di Kodikarai yang telah membentuk rawa-rawa Muthupet.

Di masa lampau, pertambahan sedimen telah menyebabkan formasi pantai baru yang sekarang didominasi oleh dataran garam di sepanjang pantai timur. ” Kesimpulan dari semua penjelasan ini adalah formasi Tombolo yang disebut jembatan itu disebabkan oleh laut dan bukan buatan manusia. Deskripsi atau lokasi jembatan seperti yang disebutkan dalam epos juga tidak cocok dengan ini,” kata Raj Bhagat.

Menurut Raj Bhagat, masa depan Tombolo ini tergantung pada permukaan laut, arus laut, dan sebagainya. Jembatan Rama ini mungkin saja masih bertahan di masa depan atau bisa saja hilang.

Sumber: IndianTimes

Foto : Dream

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Elon Musk Jadi Manusia Pertama di Dunia dengan Kekayaan Rp 8.311 Triliun

5 October 2025 - 10:50 WIB

Orang-orang Abad ke-20 Santap Daging Gajah Mamut Jadi Steak

3 October 2025 - 11:15 WIB

Ilmuwan Prediksi Alam Semesta Bakal Mengalami Kiamat Kosmik

2 October 2025 - 11:16 WIB

Ledakan Kosmik Aneh Muncul di Luar Bima Sakti, Ilmuwan Kebingungan

29 September 2025 - 10:36 WIB

Berlian Aneh Asal Afrika Mengandung Unsur Kimia yang Mustahil

29 September 2025 - 10:33 WIB

Trending on Kabar Dunia