Perayaan Cap Go Meh (CGM) tahun 2016 ini agar dijadikan bahan evaluasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ke depannya. Tak hanya itu, Pemkot juga harus turut memfasilitasi perhelatan akbar lain dan memperlakukannya sama.Sehingga, kemeriahan dan jangkauannya pun lebih luas serta dinikmati seluruh lapisan masyarakat Kota Bogor. Seperti misalnya Hari Jadi Bogor (HJB) yang setiap tahunnya tidak semeriah CGM.

Demikian dikatakan Ketua GP Ansor Kota Bogor Rachmat Imron Hidayat, Senin (22/02/16), menanggapi banyaknya keluhan dan keberatan dari warga terkait dengan perayaan CGM 2016.
“CGM ini juga harusnya dilaksanakan di hari libur, supaya tidak mengganggu aktivitas warga. Kalau hari kerja banyak warga yang bekerja, usaha. Sehingga dengan adanya penutupan jalan dan lainnya tentu sangat mengganggu aktivitas warga,” papar Romi sapaannya.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan masukannya supaya lokasi perayaan CGM juga yang harus steril dari berbagai aktivitas warga agar tidak mengganggu.
“Kita berharap agar ke depannya tempat untuk perayaan yang mendatangkan banyak orang di lokalisir di suatu tempat, sehingga tidak mengganggu aktivitas warga Kota Bogor,” jelasnya.
Seperti diketahui perayaan CGM ini dipusatkan di Vihara Dhanagun, Jalan Suryakancana, Bogor Tengah sekaligus sebagai titik start. Untuk menyukseskan acara tersebut, diberlakukan rekayasa lalu lintas dan penutupan sejumlah ruas jalan.
Dampak dari rekayasa lalu lintas dan penutupan Jalan Suryakancana dan Jalan Siliwangi itu praktis mengakibatkan efek domino kemacetan yang melanda beberapa titik jalan utama di Kota Bogor.
Antrian panjang tak terelakkan di Jalan Juanda, kawasan Empang, Jalan Paledang, hingga Jalan Kapten Muslihat dan Jalan Jalak Harupat.
#D. Raditya