Warga Kampung Kudang, Desa Banyuasin, Kecamatan Tajur, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dihebohkan seekor ayam ras di sebuah peternakan.
Pasalnya, seekor ayam petelur ini berbeda dari yang lain lantaran menghasilkan telur jumbo yang beberapa kali lipat lebih besar dari ukuran telur normal.

Menurut peternaknya, Ade Yogi (37), peternakannya itu belakangan sering disatroni warga yang penasaran dengan fenomena unik tersebut.
“Awal kejadiannya sekitar dua bulan lalu, saat saya cek kandang ternyata ada salah satu ayam bertelur ukuran jumbo. Saya terkejut dan penasaran ada telur berukuran raksasa, lalu membawa telur itu ke rumah, sampai seisi rumah pun heboh,” jelas Ade kepada wartawan, Minggu (20/9/2020).
Ade mengaku sempat menimbang telur besar itu dengan hasil mengejutkan dengan berat 180 gram, padahal berat rata-rata telur normal hanya 75 sampai 80 gram.
Dia tidak tahu apa penyebabnya. Soalnya, tidak ada pakan khusus yang diberikan untuk ayam petelur jumbo itu.
Menurutnya, kejadian ayam yang bertelur jumbo itu tak hanya terjadi sekali saja.
Awalnya ayam itu bertelur biasa dua bulan lalu, namun ayam petelur itu ternyata rutin setiap dua sampai tiga hari sekali bertelur ukuran jumbo.
Ternyata, hampir tiap hari ayam itu (menghasilkan telur) berukuran jumbo. “Sedangkan ribuan ayam lainnya yang di kandang saya ukuran telurnya normal semua,” kata Ade.
Selama ini, lanjut Ade, ciri-ciri satu ayam ras dari ribuan ayam di kandang sama miliknya salah satunya lebih berat jika dibandingkan ayam normal lainnya.
Namun, dirinya mengaku selama ini belum mengetahui proses satu ayamnya itu saat menelurkan telur jumbo.
“Pernah saya timbang, beratnya 2,1 kilogram, memang lebih berat jika dibanding ayam yang lain. Dari ukuran pun terlihat lebih besar. Tiap hari saya cek kandang, dan setiap dua atau tiga hari tahu-tahu sudah ada telur besar itu,” ungkapnya.
Ade bersama istrinya pun penasaran dibuatnya dan memecahkan telur jumbo itu untuk mengetahui isinya.
Ternyata di dalam telur berukuran jumbo itu masih terdapat telur lagi yang berukuran normal terbalut cairan putih telur dan merah telur.
“Ini sulit dipercaya. Tapi faktanya seperti itu. Jangankan anak dan istri terkejut, saya saja sampai melongo melihatnya. Saat dikupas sebagian, sudah terlihat isinya normal seperti telur biasa, lalu saya masak dan rasanya sama seperti telur normal, tidak ada yang beda,” tambahnya.
Sumber: Tribun Jakarta
Editor: Adi Kurniawan