Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok Dadang Wihana mengakui bahwa penularan virus SARS-CoV-2 di lingkungan keluarga masih mendominasi kasus positif Covid-19 di Depok.
Namun, banyaknya kasus positif Covid-19 di level keluarga diklaim terjadi akibat semakin banyak penularan awal virus dari aktivitas di perkantoran.

“Tren kasus Covid-19 di Depok masih tetap klaster keluarga, tetapi perlu diwaspadai saat ini klaster perkantoran mulai (terjadi) lagi,” katanya kepada wartawan, Kamis (12/11/2020).
“Seperti kemarin ada di Kelurahan Tugu dan beberapa wilayah lain, ada di Cilodong juga sama. Mereka bekerja di Jakarta, ketika pulang menularkan ke anggota keluarga,” ujarnya.
Situasi ini hampir sama dengan yang terjadi di Depok pada Juli-Agustus lalu ketika DKI Jakarta masih memberlakukan PSBB transisi pertama.
Ketika itu, penularan dari perkantoran di Ibu Kota juga dituding jadi penyebab di balik meningkatnya klaster Covid-19 di lingkungan keluarga.
Baca juga:Tarif Jalan Tol Japek Bakal Naik. Ini Alasannya
Dadang juga mengakui, situasi saat ini tak jauh berbeda, walau jika ditilik dari segi jumlah, maka kasus Covid-19 di lingkungan keluarga tetap mendominasi.
Jadi mereka yang tertular dari kantor misalkan cuma satu orang, tapi anggota keluarganya ada lima orang, sehingga jumlah klaster keluarga menjadi tinggi, tetapi penyebab utamanya dari klaster perkantoran,” jelas Dadang.
Sebagai informasi, Kota Depok hingga kemarin sudah melaporkan total 7.915 kasus positif Covid-19 sejak Maret. Sebanyak 6.685 pasien di antaranya dinyatakan pulih, sedangkan 224 lainnya meninggal dunia. Saat ini, masih ada 1.006 pasien positif Covid-19 di Depok, baik isolasi mandiri di kediaman masing-masing atau dirawat di rumah sakit.
Sumber: Kompas.com
Editor: Adi Kurniawan