Melihat kondisi ekonomi yang tidak stabil di tengah pandemi corona menuntut setiap orang untuk memutar otak memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi saat perusahaan menerapkan kebijakan cuti tanpa digaji.
Prinsip itulah yang dipegang seorang pria asal Thailand bernama Folkky Chutiphong dan keluarganya.

Dikutip dari World of Buzz, Kamis 9 April 2020, awalnya ia bekerja sebagai seorang teknisi pesawat terbang dengan gaji lebih dari cukup untuk menghidupi keluarga. Penghasilannya mencapai 100 ribu baht atau Rp49,34 juta per bulan.
Akibat krisis ekonomi yang terjadi saat ini, perusahaan mengirimkan memo kepada Chutiphong yang menyatakan dia dirumahkan untuk sementara waktu. Chutiphong menyebutkan, ketika penghasilannya berhenti, pengeluarannya terus menumpuk dan membuatnya stres yang luar biasa.
Stres yang dialaminya kemudian hilang seketika saat ia melihat wajah putranya. ” Aku tidak bisa stres seperti ini. Aku perlu mencari sesuatu yang menghasilkan uang untuk menghidupi keluarga,” kata dia dalam hati.
Chutiphong kemudian berdiskusi dengan seorang teman dan memiliki ide untuk membuat perusahaan jasa pembersih AC. Bisnis ini dipilih karena Thailand biasanya sangat panas ketika bulan musim panas tiba. Di saat bersamaan banyak warga Thailand memilih tinggal di dalam rumah sehingga bisnis ini diyakini bakal bersinar.
Bersama temannya, Chuthipong kemudian mendirikan bisnis membersihkan AC bersama. Selama lebih dari seminggu, mereka telah membersihkan lebih dari enam AC per hari.
Mereka mengenakan biaya pembersihan AC 350 baht sekitar Rp150 ribu-170 ribu masing-masing untuk membersihkan lebih dari tiga unit AC.
Berdasarkan harga yang diberikan, keduanya dapat menghasilkan sekitar 2.100 baht (Rp1,04 juta). Selama enam hari beroperasi dalam sepekan, mereka masing -masing dapat menghasilkan 50.400 baht (Rp24,87 juta) per bulan.
Meskipun tidak sebanyak yang ia dapatkan dari pekerjaan sebelumnya, Chutiphong mengatakan ia akan terus bekerja untuk keluarga dalam masa-masa sulit ini.
Sumber : world of buzz
Foto: World Of Buzz