Menu

Dark Mode
Babinkum TNI Tegaskan Komitmen Jaga Konstitusi dan Profesionalisme Hukum Militer Satgas Gabungan TNI Lumpuhkan Dua Anggota OPM Jawa Barat Terapkan Pemantauan Dana Desa Real-Time Kota Bogor Jadi Tuan Rumah Puncak Hari Kependudukan Dunia Asrama Haji Medan Kebakaran, 7 Mobil Damkar Padamkan Api Inggris Berencana Akui Negara Palestina, RI Puji Berharap Diikuti Negara Lain

Kabar Lifestyle

Gara-gara Corona, Maskapai Terancam Bangkrut

badge-check


					Gara-gara Corona, Maskapai Terancam Bangkrut Perbesar

Perusahaan konsultan penerbangan global, Centre for Asia Pacific Aviation (CAPA), memprediksi akan ada banyak maskapai penerbangan bangkrut karena virus corona. Pandemi ini bukan hanya dinilai mematikan manusia saja, tetapi juga perusahaan penerbangan.

Dilansir Bloomberg Quint, CAPA mengungkapkan bahwa sebagian besar maskapai dunia akan bangkrut pada akhir Mei mendatang. Satu-satunya cara agar hal tersebut tidak terjadi adalah kerja sama yang terkoordinasi antara pemerintah dengan industri.
“Dampak virus corona dan berbagai reaksi pemerintah dunia dalam menghadapinya telah ‘menyapu’ maskapai. Ada banyak maskapai yang akhirnya hampir mengalami kebangkrutan, baik secara teknis atau substansial yang kemungkinan melanggar perjanjian utang,” katanya melalui sebuah catatan pada Senin lalu.
Di seluruh dunia, ada banyak maskapai penerbangan yang telah mengumumkan pengurangan drastis dalam operasional mereka setelah virus corona melanda. Misalnya, Delta Air Lines yang berbasis di Atlanta mengatakan bahwa akan 300 pesawat akan di-grounded dan penerbangan mereka juga akan dikurangi hingga 40 persen.
Amerika Serikat telah menangguhkan semua visa turis untuk wisatawan yang tergabung dalam Uni Eropa, Britania Raya, dan Irlandia. India juga telah menangguhkan semua visa turis dan visa elektronik pada 11 Maret 2020.
“Pada akhir Mei 2020, sebagian besar maskapai penerbangan dunia akan bangkrut. Pemerintah yang terkoordinasi dan aksi industri diperlukan saat ini, sehingga bencana dapat dihindari,” tulis CAPA seperti diberitakan Bloomberg Quint.
Cadangan uang tunai maskapai penerbangan akan berkurang dengan cepat, karena armadanya banyak yang tidak terbang. Sebab, penerbangan tidak akan mungkin dilakukan apabila hanya setengah lebih sedikit kapasitas yang terisi.
Setiap kali ada rekomendasi dari pemerintah untuk tidak bepergian, permintaan tiket pesawat langsung menurun dengan cepat. Maskapai penerbangan terbesar India, IndiGo, mengatakan bahwa pihaknya mengalami penurunan pemesanan 15-20 persen per hari selama beberapa hari terakhir.
Secara otomatis, nantinya hal ini akan berpengaruh pada pendapatan per kuartal. Bagaimana dengan maskapai di Tanah Air, ya?
sumber kumparan.com
foto antara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Grab Rilis Layanan Top-Up Kripto di Filipina, Indonesia Menyusul?

30 July 2025 - 13:56 WIB

Heboh Robot Polisi Rp 3 Miliar, Sudah Dipamerkan tetapi Belum Dianggarkan

29 July 2025 - 14:53 WIB

Gebrak Siputik, Dinkes Kota Bogor Gandeng Fasyankes Swasta Perluas Imunisasi

30 June 2025 - 10:17 WIB

Summarecon Kembali Catatkan Kinerja Keuangan Positif dan Cetak Rekor Tertinggi

16 June 2025 - 16:20 WIB

Ekosistem Pariwisata Berkelanjutan, GOD Lanjutkan Aksi di Bandung

13 June 2025 - 20:02 WIB

Trending on Kabar Lifestyle