Menu

Dark Mode
Gerakkan Ekonomi Rakyat, Menteri UMKM Ajak Masyarakat Pahami MBG Lebih Komprehensif Kementerian UMKM Dorong Batik Jadi Kekuatan Ekonomi Global Rino Pastikan Pasokan Air untuk Dapur MBG di Kota Bogor Aman Pasar Pamoyanan Kota Bogor Jadi Dapur MBG Ilmuwan Prediksi Alam Semesta Bakal Mengalami Kiamat Kosmik Fitur Baru Apple Music iOS 26: Lebih Pintar, Imersif & Seru untuk Karaoke

Kabar Lifestyle

FBI Keluarkan Peringatan Serius untuk Pengguna WhatsApp, Ada Modus Penipuan Baru

badge-check


					Ilustrasi fitur menjadwalkan telepon dan video di WhatsApp yang sudah hadir di Indonesia(Foto: KOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto) Perbesar

Ilustrasi fitur menjadwalkan telepon dan video di WhatsApp yang sudah hadir di Indonesia(Foto: KOMPAS.com/Caroline Saskia Tanoto)

Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) mengeluarkan peringatan serius bagi para pengguna WhatsApp. Peringatan ini terkait modus penipuan baru yang memanfaatkan fitur berbagi layar (share screen) di WA. 

Modus ini disebut marak terjadi di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, India, termasuk Indonesia. FBI meminta pengguna aplikasi pesan instan milik Meta tersebut lebih waspada agar tidak menjadi korban. 

Fitur share screen WhatsApp memungkinkan pengguna membagikan tampilan layar ponsel kepada lawan bicara, baik sebagian aplikasi maupun keseluruhan aktivitas layar. 

Jika diaktifkan, informasi sensitif seperti kata sandi, kode OTP, detail pembayaran, hingga pesan pribadi bisa terlihat jelas oleh pihak lain.

Menurut FBI, penipu memanfaatkan celah ini dengan teknik rekayasa sosial (social engineering).

Dalam skema yang disebut phantom hacker scam, korban awalnya dihubungi melalui telepon atau pesan yang mengatasnamakan bank. 

Dengan alasan akun sedang diretas, korban diarahkan memindahkan uang ke rekening “aman” dan diminta melanjutkan komunikasi via panggilan WhatsApp.

Di aplikasi tersebut, penipu kemudian meminta korban mengaktifkan fitur share screen. Begitu layar terbuka, pelaku dapat memantau seluruh aktivitas ponsel korban secara real-time, termasuk mengakses data perbankan. 

“Cukup satu klik salah, dan mereka bisa melihat segalanya di layar smartphone Anda,” tulis FBI dalam peringatannya, dikutip KompasTekno dari Forbes. 

Dengan akses tersebut, penipu bisa mengambil alih akun, menguras saldo rekening, hingga menyalahgunakan data pribadi.

Terjadi di Indonesia 

Di Indonesia, modus serupa pernah dialami Wali Kota Jakarta Pusat, Arifin. Ia mengaku mendapat panggilan WhatsApp dari seseorang yang mengatasnamakan petugas kecamatan dan meminta aktivasi KTP Digital.

Dalam video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya, Arifin menyebut penipu mencoba mengarahkan dirinya untuk membuka fitur share screen. Namun, ia tidak menuruti permintaan tersebut dan mengingatkan masyarakat agar lebih waspada. 

“Jangan pernah memberikan data pribadi maupun akses WhatsApp ke orang yang tidak dikenal. Pastikan setiap informasi resmi hanya melalui kanal pemerintah yang sah,” kata Arifin.

Cara menghindari penipuan 

  • Untuk melindungi diri dari modus share screen WhatsApp, pengguna disarankan untuk: 
  • Memverifikasi identitas penelepon melalui jalur resmi sebelum menanggapi. 
  • Menggunakan fitur share screen hanya dengan kontak terpercaya. 
  • Mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA) pada aplikasi perbankan maupun WhatsApp. 
  • Nonaktifkan instalasi aplikasi dari sumber tak dikenal di ponsel Android. 
  • Selalu perbarui sistem operasi dan aplikasi untuk menutup celah keamanan. 
  • Edukasi keluarga, terutama orang tua, yang sering jadi target penipu. 
  • Segera hubungi bank untuk membekukan rekening jika data finansial terlanjur bocor. 
  • Blokir nomor mencurigakan dan laporkan ke pihak berwenang (di Indonesia bisa ke situs polisi siber atau call center terkait). 

Hal yang sebaiknya tidak dilakukan 

  • Jangan menjawab telepon dari nomor asing atau mencurigakan, apalagi jika terkesan mendesak. 
  • Jangan pernah share screen WA saat membuka aplikasi finansial, seperti mobile banking, dompet digital, atau aplikasi pinjaman online. 
  • Ada baiknya untuk tidak membagikan layar sama sekali ke orang asing atau tidak dipercaya. 
  • Jangan tergesa-gesa mengikuti instruksi penelepon yang mengaku dari bank, e-commerce, atau layanan resmi.

Sumber: kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Fitur Baru Apple Music iOS 26: Lebih Pintar, Imersif & Seru untuk Karaoke

2 October 2025 - 11:12 WIB

Resmi Berlaku, Penumpang Emirates Tak Bisa Pakai Power Bank di Udara

2 October 2025 - 10:45 WIB

XLSmart Terapkan Registrasi Kartu SIM lewat Scan Wajah

2 October 2025 - 10:22 WIB

Ada ‘Piramida’ Bawah Air, Disebut Bagian dari Lemuria yang Hilang

1 October 2025 - 09:45 WIB

Bahaya Mengintai di Balik Mudahnya Bekerja Pakai AI

1 October 2025 - 09:40 WIB

Trending on Kabar Lifestyle