Dunia digital memiliki dua dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Untuk itu semua lini usaha masyarakat harus tahu cara mengantisipasi dampak negatif digitalisasi, namun tetap bisa memanfaatkan dampak positifnya. Khususnya bagi dunia UMKM di Kota Bogor, Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) mengelar seminar dalam penguatan cyber security untuk mendukung Digitalisasi UMKM di Kota Bogor, DKI Jakarta, dan sekitarnya, di IPB International Convention Center, Rabu (13/8/2025).
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengapresiasi kegiatan positif tersebut. “Ini menjadi kesempatan yang baik bagi semua untuk bisa bersama-sama lebih memahami bagaimana keamanan cyber, khususnya perbankan di BPR-BPRS,” ucap Dedie usai membuka kegiatan seminar yang dihadiri oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Menurut Dedie, Seminar ini juga menjadi pintu informasi dalam menerapkan SOP yang mesti dilakukan oleh BPR-BPRS dalam meningkatkan dan memperkuat keamanan nasabah, maupun dari sisi korporasi.
“Sehingga bisa menghindari hal-hal negatif, misalnya peretasan, penyalahgunaan informasi, sehingga gambaran dalam seminar ini pengelola BPR-BPRS memiliki pemahaman yang sama tentang bagaimana pengelolaan BPR-BPRS ini lebih memastikan bahwa keamanan itu terjamin, sehingga nasabah tenang,” ujarnya.
Dedie menambahkan, ia juga mendukung upaya BPR-BPRS dalam pengembangan UMKM naik kelas. Tidak hanya melalui keuangan, tapi juga dalam bentuk pembinaan dan peningkatan kualitas UMKM.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana, Itan Siallagan, mengatakan, tujuan dari seminar ini untuk membangkitkan peran serta dari BPR-BPRS dalam cyber security untuk menunjang perannya kepada UMKM menuju era digitalisasi.
“Oleh sebab itu, kami dari asosiasi perhimpunan Perbarindo itu berperan aktif untuk memberikan satu edukasi kepada seluruh anggota lewat acara seminar. Tentunya kita diminta untuk berhati-hati dalam hal bertransaksi, jadi semuanya itu kita sampaikan kepada anggota agar tidak terjadi penyalahgunaan, khususnya data dari nasabah,” ujarnya. Rizki Mauludi