Verifikasi media menjadi garis pembeda utama antara jurnalisme profesional dengan konten yang diproduksi media sosial maupun konten buatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI). Demikian kutipan statmen Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria di Jakarta, kemarin.
“Verifikasi menjadi garis batas yang penting, menjadi demarkasi antara jurnalisme profesional dengan informasi yang dihasilkan media sosial secara amatir,” kata Nezar.

Sebagai upaya menjadikan media yang lebih profesional, website kabaronline.co.id sebagai salah satu media online yang berkantor di Bogor pun diverifikasi faktual oleh Dewan Pers, Rabu (3/9/2025).

Tim Dewan Pers melakukan verifikasi faktual ke kantor kabaronline. (Foto: Rheynaldhi)
Rombongan Dewan Pers yang dipimpin Winarto ( Tenaga Ahli Komisi Pendataan Dewan Pers), Syariful (Sekretariat Dewan Pers) dan Fajar Hidayat (Sekretariat Dewan Pers), diterima langsung Pemimpin Umum kabaronline.co.id Herman Indrabudi.
Menurut Winarto, kedatangannya ke kantor media kabaronline.co.id ini bertujuan untuk melakukan verfikasi faktual, setelah sebelumnya media tersebut lolos verifikasi administrasi.
“Kehadiran kami untuk mengecek langsung keberadaan kantor, aktivitas karyawan, dan pengecekan berkas administrasi yang asli bukan fotocopy an. Termasuk soal kesejahteraan dan perlindungan kepada karyawan,” kata Winarto.
Dia menambahkan, setelah verifikasi faktual, nanti akan dilakukan rapat pleno untuk memutuskan apakah media ini lolos atau tidak dari verifikasi faktual.
“Secara umum hasil verifikasi faktual bagus, namun hasilnya bukan kami yang menentukan. Nanti dibahas di rapat pleno. Silahkan laksanakan aktivitas seperti biasa secara profesional dan sesuai kode etik jurnalistik,” katanya.
Sementara itu Pemimpin Redaksi kabaronline.co.id Billy Adhiyaksa mengatakan, verifikasi faktual yang dilakukan Dewan Pers ini sangat baik, sehingga redaksi bisa mengevaluasi diri apa saja yang harus ditingkatkan.
“Saya rasa verifikasi Dewan Pers sangat baik diikuti semua media, karena verifikasi membuat kita sebagai penanggungjawab media mengerti mana yang kurang tepat dan mana yang lebih tepat dilakukan dalam hal keredaksian. Kami juga di redaksi jadi lebih memahami fungsi media sebagai kontrol sosial, edukasi dan independen,” kata Billy.
Pemimpin Umum kabaronline.co.id Herman Indrabudi menambahkan, verifikasi faktual menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dengan verifikasi administrasi yang terlebih dahulu dilakukan Dewan Pers. Verifikasi faktual ini menjadi penentu, apakah media ini layak disebut media profesional dan berkualitas atau tidak.
“Insyaallah kami akan terus meningkatkan kinerja keredaksiaan dan lebih merapihkan administrasi, sehingga benar-benar menjadi media yang profesional dan berkualitas. Mudah-mudahan kabaronline.co.id lolos verifikasi faktual,” kata Adlho, sapaan akrabnya.
Rheynaldhi