Menu

Dark Mode
Heboh Kematian Misterius Influencer Menawan Taiwan di Malaysia Sony Rilis Cloud Streaming, Main Game di PlayStation Portal Tak Perlu Konsol PS5 Lagi Bos Nvidia Yakin China Akan Kalahkan AS dalam Perlombaan AI PPATK Sebut Transaksi Judol Anjlok 57% Jadi Rp 155 Triliun Viral App Permissions Gojek Soal Contacts, Pengguna Tak Perlu Khawatir 3 Astronot China Terdampar di Antariksa, Pesawat Diduga Rusak

Headline

Dishub Jateng Larang Perantau Mudik

badge-check


					Dishub Jateng Larang Perantau Mudik Perbesar

Dinas Perhubungan Jawa Tengah meminta perantau asal Jateng, terutama dari Jakarta, untuk tidak mudik selama masa tanggap darurat COVID-19. Seruan itu dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona.

“Mudik ndak boleh,” ucap Kadishub Jateng, Satriyo Hidayat, kepada kumparan, Kamis (26/3).
Satriyo tak menjelaskan lebih lanjut terkait pelarangan mudik tersebut. Ia mengingatkan terkait bahaya penularan corona yang tidak bisa terdeteksi secara kasat mata.
Terkait mudik, dia mengaku belum bisa mendata jumlah penumpang dari Jakarta yang masuk ke Jateng. Satriyo mengaku sedang menyusun rumusan untuk menghadapi pemudik dari Jabodetabek.
“Ini sedang disusun protokolnya. Sudah dibahas, sehingga teman-teman kabupaten/kota melakukan satu langkah. Aturan ini yang harus kita bakukan supaya kita selamat dan pergerakan mereka minimal kita tahu, mereka (pemudik) ditolak juga enggak bisa kan,” jelasnya.
Salah satu langkah yang dilakukan saat ini adalah memeriksa kesehatan para pemudik untuk mencegah virus corona. Misal seperti rombongan pemudik dari Jakarta di Jepara.
“Di Jakarta dilakukan (pemeriksaan suhu tubuh), kemudian di Jepara juga dilakukan. Ini bagus, ini yang kita sebarkan sembari menunggu instruksi dari pusat yang bisa kita terjemahkan lagi nantinya,” kata Satriyo.
Terlepas dari itu, Satriyo meminta seluruh terminal mengadakan protokol kesehatan. Mulai dari penyemprotan bus yang baru masuk dengan disinfektan hingga menyediakan hand sanitizer.
“Protap bus datang disemprot, jadi alat angkut tidak jadi alat penularan. Jadi intinya, apa yang bisa tak lakoni, tak lakoni dhisik (yang bisa dilakukan, dilakukan dulu),” ucap Satriyo.
Imbauan ini, kata Satriyo, diharap bisa dilakukan sesegera mungkin oleh pengelola terminal. Pihaknya juga sudah memerintahkan ke OPD di daerah untuk mengupayakan pengadaan disinfektan secepatnya.
“Segera hari ini kalau bisa bus bus masuk terminal disemproti. Agar masyarakat enggak gaduh,” tegasnya.
sumber kumparan.com
foto kampusnesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Festival Sapi Bupati Jember Cup Jadi Magnet Nasional, Gus Fawait Soroti Ketahanan Pangan dan Kemiskinan di Jember

2 November 2025 - 17:54 WIB

Sinergi DWP Kemenkop Bersama Kepul Wujudkan Program ‘Sampah Jadi Rupiah’

30 October 2025 - 18:24 WIB

Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta Dorong Lahirnya Perda KIP

30 October 2025 - 18:14 WIB

KLH Cabut 18 Segel, EAL Bisa Kembali Beroperasi

28 October 2025 - 21:25 WIB

Kementan jadikan Kapuas Pendongkrak Swasembada Pangan

28 October 2025 - 19:19 WIB

Trending on Headline