Sosial media dihentakkan dengan video polisi sedang memberhentikan pengendara motor yang berbonceng tiga. Saat motor itu disetop, ternyata salah satu pengendara itu adalah orang meninggal.
Video yang tengah viral itu diunggah pertama kali oleh akun facebook TheMeet Paijo Atlas ke Komunitas Cinta Polri pada Senin 23 Juli 2018.

” Anggota Satlantas Polres tanjab timur Prov jambi. Saat melaksanakan Patroli sektoral dlm melaksanakan Patroli rutin menemukan pengendara motor berbonceng 3 melaju dgn kecepatan tinggi. Ternyata pengendara motor trsebut sedang membawa laki2 paruh baya yg telah meninggal dunia dlm perjalanan pulang kerumah.
Dengan sigap anggota Satlantas memberikan pertolongan kepada keluarga yg berduka trsbt. Krn diseputaran tempat tersebut minim kendaraan yg melintas. Selanjutnya dgn menggunakan kendaraan dinas Unit Patroli membawa almarhum kerumah duka yg jaraknya 20KM dgn kondisi jalan yg berlubang dan berdebu. Polri adalah pelindung pengayom dan pelayan masyarakat. Semoga amal ibadah almarhum ditrima di sisi Allah SWT. Aamin.. kejadian sekira pukul 11.00 WIB dini hari. Senin 23 Juli 2018. JIWA RAGAKU DEMI KEMANUSIAAN…” . Tulis akun facebook The meet Paijo Atlas yang diakses Dream, Selasa 24 Juli 2018.
Ada tiga video yang diunggah di sana. Video pertama saat mobil patroli pertama kali memberhentikan pengendara motor itu.
” Tadi di jalan meninggal, kebetulan motornya lagi mogok,” kata seorang pria yang membawa motor.
Anggota polisi yang merekam peristiwa itu menyayangkan kenapa warga tadi tidak menginformasikan ada kerabatnya meninggal. Agar polisi bisa langsung membantu untuk mengevakuasi jenazah.
” Kami pikir sakit. petugas satlantas Polres Tanjung Jabung Timur membantu masyarakat yang keluarganya kemalangan meinggal dunia untuk diangkut ke mobil Patwal untuk dibawa ke rumah duka. Sebelumnya pengendara itu berboncengan tiga dengan jenazah dari keluarga BH 4493 MN untuk dibawa ke kediaman duka. Kebetulan unit patroli sedang berpatroli di wilayah kecamatan Geragai,” ungkap salah seorang anggota Polres Tanjung Jabung Timur.
Video itu ramai mendapat pujian. Terutama bagi anggota polisi yang bertugas. Seperti disampaikan Hesti, ” Duh, terima kasih banyak, Pak Polisi. Allah mencatat amal baik Bapak2 Polisi. Semoga Almarhum mendapat surga Allah dan keluarga yang ditinggalkan tabah. Aamiin.”
” Dengan Ketulusan dalam kepedulian kemanusian Anggota Satlantas Polres tanjab timur Prov Jambi yang menolong korban dan keluarga tersebut,semoga mendapat Penghargaan dari bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian.” Tulis pemilik akun facebook Mas Ek.
” Innalillahi wa inailaihi rojiun Semoga Khusnul Khotimah Amin YA ALLAH,,, MKS PAK POLISI SUDAH MEMBATU MEMFASILITASI SAMPAI KE RUMAH KEDIAMAN AL MARHUM BRAVO POLRI.” Ucap pemilik aku Suhardin S Suhar.
Kisah tragis datang dari Pulau Nias, Sumatera Utara. Karena tak mendapat pinjaman ambulans dari puskesmas, keluarga pasien terpaksa menandu jasad kerabatnya yang meninggal. Jasad itu dibawa dengan berjalan kaki sejauh tujuh kilometer.
Kabar itu menjadi viral di media sosial setelah diunggah ke Facebook oleh Faomasi Hondro pada Kamis 1 Februari 2018. Peristiwa itu bermula pada pukul satu siang saat ada warga Desa Sebuasi, Kampung Hilinitaya, Kecamatan Tello, Kabupaten Nias Selatan, yang sakit.
” Kami datang ke Puskesmas Tello sekitar pukul satu siang, kemudian petugas melakukan pemeriksaan pasien dan memberikan kami resep obat karena tidak tersedia di Puskesmas,” kata Faomasi, dikutip dari Gorganews, Rabu 7 Februari 2018.
Pasien tersebut mendapat penanganan dari petugas puskesmas. Namun, ” sekitar pukul 15.30 WIB pasien tidak dapat tertolong dan meninggal dunia,” tambah Faomasi.
Menurut dia, keluarga sempat meminta kepada petugas puskemas untuk membantu mengantarkan jenazah. Tetapi, permintaan itu tak dapat dipenuhi.
” Kami (keluarga) meminta tolong kepada petugas puskesmas agar dapat mengantar Jenazah kerumah duka karena ada mobil Puskesmas yang stand-by di halaman Puskesmas,” ucap Faomasi.
Pihak puskesmas beralasan tidak ada sopir yang dapat mengendarai mobil ambulans. Tetapi, tak lama berselang ada alasan lain yang muncul.
” Tapi kemudian membuat alasan bahwa kunci mobil Puskesmas dibawa oleh kepalaPuskesmas, kami terpaksa menandu Jenazah kerumah duka sejauh 7 kilometer lebih” ucap Faomasi.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Puskesmas Pulau Tello maupun dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias Selatan.
Sumber : dream.co.id
Foto : dream.co.id/Gorganews