Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Kota Bogor melonjak tajam. Daging sapi yang biasanya hanya sampai pada harga Rp 110.000 per kilogram, kali ini menyentuh angka Rp 125.000 per kilogram.

Kenaikan harga daging sapi ini diduga kuat sebagai dampak penerapan pajak 10 persen untuk pemotongan sapi impor. Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Kebon Kembang, Wawan mengatakan kenaikan harga daging sapi sudah terasa sejak beberapa hari terakhir.
“Ada pajak pemotongan sapi 10 persen jadi berdampak pada kenaikan harga daging sampai Rp 125.000 per kilogram,” kata Wawan. Akibat kenaikan harga, penjualan daging pun lesu sehingga dia terpaksa menurunkan pembelian daging antara 20 persen hingga 30 persen.
Meski demikian, Wawan dan para pedagang daging sapi lainnya di Kota Bogor tidak mau ikut mogok berjualan karena takut lebih merugi. “Kala mogok jadinya makin rugi. Lebih baik tetap jualan, dikit-dikit juga tidak apa-apa yang penting ada yang laku,” ucap Wawan.
Sementara itu, Guru Besar IPB Muhammad Firdaus mengatakan jika dilihat dari segi produksi daging nasional kebijakan pajak ini akan berdampak baik karena mendorong produksi daging sapi nasional.
“Ini kan, salah satu cara untuk menekan impor daging sapi. Hanya saja, perlu diantisipasi agar harga daging tidak melonjak,” ucap Firdaus. Menurut dia, seharusnya Bulog bisa meluaskan perannya agar bisa ikut menstabilkan pasokan daging sapi. #Deni