Dentuman misterius keras terdengar di langit DKI Jakarta, pada Minggu (20/8/2020) malam khususnya di wilayah Jakarta Selatan.
Dentuman keras itu diakui sejumlah warga terdengar sebanyak dua kali sekitar pukul 19.45 WIB, hingga menyebabkan benda getaran.

Seperti diakui Surti (52) Warga Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dia mengatakan, suara dentuman tersebut terdengar cukup keras sebanyak dua kali dengan jeda waktu yang tidak terlalu lama.
“Kedengarann dua kali suaranya, kencang banget pas saya lagi menonton TV di rumah. Sekitar habis Isya, lah kedengaran,” ujar Surti kepada Kompas.com, Minggu (20/9/2020).
Menurutnya, dentuman tersebut terdengar asing karena suaranya tidak seperti suara gemuruh ketika menjelang hujan.
Namun, dia tidak terlalu menghiraukan peristiwa itu kendati suaranya terdengar sangat jelas dari dalam rumahnya.
“Memang kencang, tapi biasa saja pas dengar. Kayak suara apa ya, begitu. Tapi ya sudah mungkin mau hujan saya pikir begitu,” tuturnya.
Pengakuan senada juga diakui Dian (30), yang tinggal di daerah Kalibata, Jakarta Selatan.
Menurutnya, dirinya mendengar dentuman pertama yang suaranya lebih kencang. Kemudian, sekitar 1 menit kemudian, terdengar dentuman berikutnya.
Padahal saat itu di wilayah Kalibata tidak ada tanda-tanda hujan, yang biasanya ditandai suara petir yang menggelegar.
Fenomena alam ini pun menjadi perbincangan hangat di media sosial (mensos). Banyak dari netizen. (warganet) yang juga mengaku mendengar suara dentuman tersebut.
Seperti dituliskan oleh akun @zwestykrisan. Dalam tuipnya dia mengaku suara dentuman terdengar cukup keras bahkan membuat jendela tempat tinggalnya seperti bergetar.
Skitar jam 19.45 an ya kalo gak salah. 2 kali selang 2 detik lah. Org rumah sih ttp pd di dalem. Soalnya geternya sebntar, abis 2 kali "boom" terus ilang.
— Zwe (@zwestykrisan) September 20, 2020
Menurut dia, suara tersebut terdengar sekitar pukul 19.45 sebanyak dua kali dengan durasi yang cukup singkat. Kendati demikian dia mengaku tidak mengetahui darimana sumber suara tersebut.
“Mau dikira geledek tapi kayaknya bukan karena frekwensinya rendah, paku bumi juga gak kayak gitu suaranya. Gak tau deh itu apa. Yg jelas frekwensinya rendah, kayak “dheem” gitu,” tulis akun @zwestykrisan.
Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Daryono mengungkapkan terkait suara dentuman tersebut, pihaknya mengaku menangkap adanya aktivitas petir yang terjadi di sekitar Gunung Salak, Bogor.
Hasil monitoring petir oleh BMKG menggunakan peralatan lightning detector menunjukkan adanya beberapa aktivitas petir yang terjadi di sekitar Gunung Salak Bogor antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB,” ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/9/2020) malam.
Tetapi pihaknya belum dapat memastikan apakah ada keterkaitan antara aktivitas tersebut dengan sumber suara dentuman yang terdengar di Jakarta Selatan dan sebagian Jakarta Timur.
Meski begitu, BMKG tetap menggunakan acuan dari hasil monitoring dengan terdengarnya suara dentuman.
“Acuan kami adalah data hasil monitoring peralatan kami yang menunjukkan bahwa memang ada beberapa aktivitas petir yang terjadi saat rentang waktu terdengarnya suara dentuman yang dilaporkan oleh warga,” lanjut dia.
Selain itu, Daryono juga memastikan bahwa suara dentuman malam ini tidak bersumber dari aktivitas gempa bumi.
Tidak terjadi gempa
Terkait adanya suara dentuman, Daryono menambahkan, biasanya gempa dengan kedalaman sangat dangkal dapat menimbulkan suara dentuman.
Namun, saat warga melaporkan adanya suara dentuman malam ini, BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik di Jakarta dan sekitarnya.
“Hasil monitoring BMKG menggunakan sensor gempa yang terpasang dekat Jakarta, yaitu di Citeko, Bogor dan Pondok Aren, Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB,” tegasnya.
Mengenai kejadian ini, tidak ada tanda atau penamaan khusus dari fenomena ini.
Daryono mengungkapkan, faktor penyebab bunyi dentuman yang terdengar warga Jakarta dan sekitarnya diduga berasal dari petir.
Mengenai kejadian ini, pihaknya menyebut tidak menutup kemungkinan fenomena ini akan berulang.
Sumber kompas.com
Editor: Adi Kurniawan