Menu

Dark Mode
Asus Rilis RTX 5060 Ti 16G EVO, Lebih Ramping dengan Sirip Heatsink Berbeda Ludes! Robot Anjing Wajah Elon Musk & Mark Zuckerberg Terjual Rp 1,5 M Lolong: Buaya Terbesar di Dunia yang Pernah Diukur Hidup China Sukses Buat Prototipe EUV, Siap Produksi Chip 2nm Nvidia Perbarui GPU AI RTX Pro 5000 Blackwell, VRAM Naik 50 Persen Elon Musk Jadi Orang Pertama di Dunia dengan Kekayaan Rp 10.000 Triliun

Kabar Lifestyle

Bos Nvidia: Siap-Siap, Rekan Kerja Barumu Mungkin Bukan Manusia

badge-check


					Ilustrasi kerja Foto: Getty Images/MTStock Studio Perbesar

Ilustrasi kerja Foto: Getty Images/MTStock Studio

CEO Nvidia, Jensen Huang, berpendapat tenaga kerja masa depan akan terdiri dari karyawan manusia dan AI atau manusia digital yang bekerja bersama. Salah satu orang terkaya dunia itu menunjukkan kemajuan terbaru AI, di mana agen otonom melakukan pekerjaan atas nama manusia. Ini indikasi tenaga kerja akan bertransformasi secara fundamental.

Dikutip detikINET dari ITPro Portal, agen-agen AI ini pada dasarnya akan mirip dengan pekerja sementara yang dihadirkan tergantung pada bidang keahlian spesifik mereka.

“Saya tidak akan terkejut jika Anda melisensikan beberapa dan Anda mempekerjakan beberapa, tergantung pada kualitas dan keahlian yang mendalam. Jadi, tenaga kerja masa depan di perusahaan akan menjadi kombinasi manusia dan manusia digital,” sebutnya.

Agen AI tersebut akan disediakan oleh beberapa perusahaan terkemuka seperti OpenAI. Huang juga menyoroti penyedia seperti Replit, Cursor, dan Lovable, yang semuanya menawarkan tool AI untuk digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.

Huang bukanlah eksekutif teknologi besar pertama yang memprediksi pergeseran menuju tenaga kerja yang diperkuat AI. Memang, sejak ledakan AI generatif, stakeholder industri telah menggembar-gemborkan potensi perusahaan untuk mengurangi staf manusia dan menggantinya dengan AI.

CEO Salesforce Marc Benioff, misalnya menjadi pendukung yang sangat vokal dari gagasan ini. Ia mengatakan bahwa CEO saat ini kemungkinan akan menjadi pemimpin industri terakhir yang mengelola tenaga kerja yang seluruhnya manusia. “Kita benar-benar bergerak ke dunia yang mengelola manusia dan agen secara bersama-sama,” ujarnya.

Namun, bagaimana tepatnya hubungan ini akan berjalan masih menjadi titik perdebatan. Huang bahkan menyinggung dilema terkait manajemen yang akan dihadapi para pemimpin perusahaan dengan tenaga kerja baru ini. Ia pun menyarankan bahwa proses “perekrutan” agen AI harus tetap dipandang sama seperti dengan manusia.

“Saya memberi tahu CIO saya, departemen TI perusahaan kami bahwa mereka akan menjadi departemen SDM AI agen di masa depan. Mereka akan menjadi departemen SDM karyawan digital masa depan. Karyawan digital tersebut akan bekerja dengan karyawan biologis kita, dan itulah yang akan membentuk perusahaan kita di masa depan,” cetusnya.

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Asus Rilis RTX 5060 Ti 16G EVO, Lebih Ramping dengan Sirip Heatsink Berbeda

22 December 2025 - 10:10 WIB

Ludes! Robot Anjing Wajah Elon Musk & Mark Zuckerberg Terjual Rp 1,5 M

22 December 2025 - 10:04 WIB

Lolong: Buaya Terbesar di Dunia yang Pernah Diukur Hidup

22 December 2025 - 09:58 WIB

China Sukses Buat Prototipe EUV, Siap Produksi Chip 2nm

22 December 2025 - 09:54 WIB

Nvidia Perbarui GPU AI RTX Pro 5000 Blackwell, VRAM Naik 50 Persen

21 December 2025 - 12:23 WIB

Trending on Kabar Lifestyle