Menu

Dark Mode
Pembangunan Taman Lapangan Yasmin Sektor 6 Capai 90 Persen Perang Dagang China-AS Mereda, Investigasi Nvidia dan Qualcomm Disetop Mahasiswa Ketahuan Nitip Absen, Minta Maaf tapi Suratnya Bikin Pakai AI Cegah Anak Terpapar Konten Berbahaya, Menkomdigi Ajak Orang Tua Melek Digital Beginilah Penampakan Antartika Kalau Semua Esnya Hilang Elon Musk Mau Ubah Satelit Starlink Jadi Pusat Data di Luar Angkasa

Kabar Lifestyle

Beginilah Penampakan Antartika Kalau Semua Esnya Hilang

badge-check


					Data Bedmap2 memperlihatkan topografi Antartika jika tidak tertutup es. (Foto: NASA) Perbesar

Data Bedmap2 memperlihatkan topografi Antartika jika tidak tertutup es. (Foto: NASA)

Es menyelimuti sekitar 98% Antartika, menyembunyikan hampir seluruh daratannya di bawah lapisan es. Namun, berkat kemajuan teknologi pencitraan yang luar biasa, para ilmuwan kini dapat mengungkap seperti apa sebenarnya benua itu di balik semua es tersebut.

Bedmap2 dibuat pada tahun 2013 menggunakan sejumlah besar data tentang ketinggian permukaan, ketebalan es, dan topografi batuan dasar yang dikumpulkan oleh NASA dan British Antartic Survey (BAS) dari satelit, pesawat terbang, dan survei berbasis permukaan.

Seperti yang ditunjukkan peta, daratan terbuka di bawah lapisan es Antartika merupakan daratan terjal, ditutupi pegunungan, ngarai, dan medan bergerigi. Hebatnya, salah satu bagian lapisan yang ditemukan di bawah Gletser Byrd di Victoria Land berada 2.870 meter di bawah permukaan laut, menjadikannya titik terendah di semua lempeng benua Bumi.

“Peta dasar menunjukkan, dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya, batuan dasar di bawah lapisan es Antartika. Sebelumnya, kami memiliki gambaran umum regional tentang topografinya, tetapi peta baru ini, dengan resolusi yang jauh lebih tinggi, menunjukkan lanskapnya sendiri, lanskap kompleks pegunungan, perbukitan, dan dataran bergelombang, yang dibelah oleh lembah, palung, dan ngarai yang dalam,” ujar Peter Fretwell, dari BAS, dalam sebuah pernyataan pada 2013, dikutip dari IFL Science.

Salah satu alat penting yang digunakan untuk mengumpulkan data ini adalah instrumen radar penembus es yang dikenal sebagai Multichannel Coherent Radar Depth Sounder yang mampu menentukan ketebalan es dan topografi subglasial.

Memahami bentuk dunia subglasial ini penting karena memengaruhi bagaimana es terdistribusi dan memengaruhi bagaimana es akan mencair jika terjadi kenaikan permukaan laut dan suhu udara terkait dengan perubahan iklim.

“Lapisan es tumbuh karena salju, dan seperti madu yang dituangkan di piring, menyebar ke luar dan menipis karena beratnya sendiri,” kata Sophie Nowicki, ilmuwan lapisan es di Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt.

“Bentuk alas adalah hal terpenting yang tidak diketahui, dan memengaruhi bagaimana es dapat mengalir. Anda dapat memengaruhi bagaimana madu menyebar di piring Anda, hanya dengan memvariasikan cara Anda memegang piring,” tambahnya.

Data Bedmap2 mengungkapkan bahwa Antartika menyimpan 27 juta kilometer kubik air beku yang jika mencair, akan mengakibatkan kenaikan permukaan laut sekitar 58 meter. Meskipun seluruh lapisan es Antartika tidak diprediksi akan mencair sepenuhnya berdasarkan proyeksi iklim saat ini, sangat jelas bahwa lapisan es tersebut mencair secara perlahan dengan kecepatan yang mengejutkan.

Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa permukaan laut dunia kini naik 4 milimeter setiap tahun akibat mencairnya lapisan es di Antartika dan Greenland. Mereka yakin, hal ini hampir persis seperti ‘skenario terburuk’ yang diajukan dalam Intergovernmental Panel on Climate Change.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang ketebalan es dan dunia di bawah Antartika, para ilmuwan kini sedang membangun peta generasi berikutnya, Bedmap3.

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Perang Dagang China-AS Mereda, Investigasi Nvidia dan Qualcomm Disetop

3 November 2025 - 13:03 WIB

Mahasiswa Ketahuan Nitip Absen, Minta Maaf tapi Suratnya Bikin Pakai AI

3 November 2025 - 12:53 WIB

Cegah Anak Terpapar Konten Berbahaya, Menkomdigi Ajak Orang Tua Melek Digital

3 November 2025 - 12:44 WIB

Elon Musk Mau Ubah Satelit Starlink Jadi Pusat Data di Luar Angkasa

3 November 2025 - 12:34 WIB

AI Disebut Biang Kerok Harga HP Makin Mahal, Kok Bisa?

3 November 2025 - 12:28 WIB

Trending on Kabar Lifestyle