Gedung Putih memecat Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), Susan Monarez, setelah menolak mundur.
Pemecatan Monarez ini berlangsung kala dirinya terlibat perselisihan dengan Menteri Kesehatan Robert F. Kennedy Jr yang anti-vaksin. Monarez baru menjabat kurang dari sebulan ketika Kementerian Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) pimpinan Kennedy mengumumkan pemecatannya melalui X.
Namun, tim kuasa hukum Monarez menegaskan ia tidak pernah mengundurkan diri maupun menerima pemberitahuan resmi dari Gedung Putih terkait pemecatan.
Belakangan, Gedung Putih memastikan bahwa Monarez memang diberhentikan.
“Seperti yang dijelaskan dengan sangat jelas oleh pengacaranya, Susan Monarez tidak sejalan dengan agenda Presiden untuk Membuat Amerika Sehat Kembali (Make America Healthy Again)” ujar juru bicara Gedung Putih Kush Desai dalam pernyataan tertulis kepada AFP.
Kuasa hukum Monarez menolak pemberitahuan tersebut dengan alasan cacat hukum.
“Sebagai pejabat yang diangkat presiden dan dikonfirmasi Senat, hanya presiden sendiri yang dapat memberhentikannya,” tulis pernyataan kuasa hukum.
Mereka juga menuduh Kennedy telah “memanfaatkan isu kesehatan publik demi kepentingan politik dan membahayakan jutaan nyawa warga Amerika.”
Pemecatan Monarez ini pun memicu gejolak internal di CDC. Persatuan pekerja yang mewakili lebih dari 2.000 pegawai CDC menyebut sedikitnya lima pejabat senior mengajukan pengunduran diri.
RUDAL: 3 Negara ‘Mini’ Tapi Tajir dengan Warga Crazy Rich, Kok Bisa?
“Banyak yang merasa dipaksa meninggalkan pekerjaan yang mereka cintai karena politik membuat mereka tak punya pilihan,” kata AFGE Local 2883 dalam pernyataan, seraya menegaskan “Vaksin menyelamatkan nyawa.”
Salah satunya, Demetre Daskalakis, Direktur Pusat Nasional Imunisasi dan Penyakit Pernapasan CDC, menuliskan di X: “Saya tak bisa bekerja dalam lingkungan yang memperlakukan CDC sebagai alat untuk menghasilkan kebijakan yang tidak mencerminkan realitas ilmiah.”
Media AS juga melaporkan nama-nama lain yang mundur, termasuk Kepala Medis CDC Debra Houry dan Daniel Jernigan, Direktur Pusat Nasional Penyakit Menular Baru dan Zoonosis.
Kebijakan vaksin RFK Jr picu kontroversi
Sejak menjabat, Kennedy melakukan perombakan besar-besaran soal kebijakan vaksin, mulai dari memberhentikan pakar imunisasi, membatasi akses vaksin Covid-19, hingga memangkas anggaran pengembangan vaksin baru.
Langkah-langkah itu dinilai bertentangan dengan konsensus ilmiah hingga memicu kritik dari para ahli kesehatan.
CDC juga baru saja mengalami insiden penyerangan bersenjata pada awal Agustus oleh seorang pria yang menyalahkan vaksin Covid-19 atas penyakit yang dideritanya.
Ratusan pegawai dan mantan pegawai CDC kemudian menandatangani surat terbuka yang mengecam tindakan Kennedy serta menuduhnya menyebarkan disinformasi terkait vaksin.
Sumber: cnnindonesia.com
