Puluhan anak sekolah dasar Polisi 4 Kota Bogor turun ke jalan memunguti sampah untuk memperingati hari sampah Sabtu (20/2/2016). Aksi dimulai dari Jalan Polisi hingga Taman Topi, Jalan Kapten Muslihat Kota Bogor.

Rombongan dibagi dalam beberapa kelompok ini dilepas secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarif Hidayat di halaman SDN Polisi 4 Kota Bogor.
Menurut Ade, sekolah jangan hanya berorientasi pada pendidikan formal, tetapi juga bagaimana mengenalkan pada anak-anak didiknya untuk mengolah sampah, memilah dan mengurangi produksi sampah. Sebab, produksi sampah di Kota Bogor terus meningkat, tetapi sampah yang terangkut sulit meningkat.
Dikatakan Ade, ada 535 ton tumpukan sampah setiap hari di Kota Bogor. Karena masih banyak orang yang tidak peduli dengan sampah yang mereka hasilkan, maka banyak sampah yang tak terangkut. “Ada 230 ton sampah yang belum terangkut. Artinya harus ada upaya dari kita untuk mengurangi timbulan sampah,” tutur Ade.
Kebiasaan untuk mengurangi produksi sampah, lanjut Ade, perlu diterapkan sejak dini. Misalnya dengan mengolah sampah yang bisa didaur ulang dan mengurangi penggunaan sampah plastik.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin mengatakan, disdik Kota Bogor sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kepala sekolah mulai SD hingga SMA di Kota Bogor terkait pengurangan penggunaan plastik.
“Di Kota Bogor ini ada sekitar 200 ribu siswa. Jika satu anak saja bisa mengurangi penggunaan plastik 1 buah/hari, maka bisa dibayangkan berapa banyak plastik yang bisa dikurangi di Kota Bogor. Itu belum termasuk gurunya,” ujar Fahrudin.
Terkait surat edaran tersebut, maka siswa sekolah diminta membawa botol minum yang bisa dipakai berkali-kali dan tidak menggunakan air minum kemasan sekali pakai. Sejumlah murid yang mengikuti kegiatan pungut sampah mengaku antusias. Salah seorang murid, Farel mengatakan sudah diajarkan untuk membuang sampah ke tempat sampah dan mengolah sampah yang bisa didaur ulang. #denihendriyana