Menu

Dark Mode
Operasi Wirawaspada, Imigrasi Bogor Amankan 6 WNA Tingkatkan Layanan Zona 7, Perumda Tirta Pakuan Tuntaskan Penggantian Stop Valve Intake Pasir Angin Lebih Cepat Tahun Depan, HP Android Diramal Makin Mahal Hans Patuwo Jadi CEO GoTo, Isu Merger Grab Kembali Menguat GoPay Komitmen Berantas Judol, Transaksi Turun Drastis NASA Ungkap Perkembangan La Nina, Simak Dampaknya Buat Indonesia

Kabar Lifestyle

Hans Patuwo Jadi CEO GoTo, Isu Merger Grab Kembali Menguat

badge-check


					Ilustrasi logo GOTO. (Foto: SHUTTERSTOCK/WIRESTOCK CREATORS) Perbesar

Ilustrasi logo GOTO. (Foto: SHUTTERSTOCK/WIRESTOCK CREATORS)

Induk Gojek dan Tokopedia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) resmi menunjuk Hans Patuwo sebagai Direktur Utama sekaligus Group Chief Executive Officer (CEO) yang baru.

Keputusan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu (17/12/2025).

Hans Patuwo menggantikan Patrick Walujo, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO GoTo sejak 2023. Patrick mengundurkan diri pada 24 November 2025.

Dalam pernyataan resminya, Hans menyebut penunjukan ini sebagai amanah besar dan menyampaikan apresiasi kepada para pemegang saham, jajaran manajemen, serta Patrick Walujo atas kepemimpinan dan kontribusinya selama ini.

Hans Patuwo bukan sosok baru di lingkungan GoTo. Ia telah bekerja hampir delapan tahun di ekosistem Gojek, GoPay, dan GoTo. Ia bergabung dengan Gojek pada 2018 sebagai Chief Operating Officer, dengan fokus pada penguatan operasional dan ekosistem mitra driver.

Pada 2021, Hans dipercaya memimpin unit bisnis yang kemudian berkembang menjadi GoTo Financial. Di posisi tersebut, ia mengawasi peluncuran layanan pinjaman dan pengembangan aplikasi GoPay, yang kini menjadi salah satu platform fintech terbesar di Indonesia.

Awal 2024, Hans ditunjuk sebagai Chief Operating Officer GoTo dan bertanggung jawab atas strategi grup serta proyek migrasi cloud perusahaan. Perannya kembali diperluas pada Juli 2025, ketika ia dipercaya sebagai Presiden On-Demand Services.

Sebelum bergabung dengan Gojek, Hans memiliki pengalaman internasional dengan bekerja di Amerika Serikat, China, dan Singapura. Ia juga pernah menjabat sebagai Partner di firma konsultan manajemen global McKinsey.

Saham GoTo menguat
Penunjukan CEO baru ini terjadi di tengah sorotan pasar terhadap arah strategis perusahaan hasil merger antara Gojek dan Tokopedia itu.

Berdasarkan laporan Bloomberg, saham GoTo tercatat naik sekitar 20 persen sepanjang kuartal ini di Bursa Efek Indonesia, mengungguli kinerja sejumlah perusahaan ride-hailing dan pengantaran global.

Kenaikan saham tersebut terjadi menjelang Rapat Umum Pemegang Saham yang menjadi momen penting bagi arah strategis perusahaan, termasuk persetujuan pengangkatan Hans Patuwo sebagai CEO baru.

Meski saham GoTo menguat, valuasi perusahaan masih jauh dari masa awal IPO. Kapitalisasi pasar GoTo kini berada di bawah 5 miliar dollar AS, turun drastis dari puncaknya yang sempat menembus 30 miliar dollar AS pada 2022.

Isu merger GoTo-Grab ikut menguat
Bloomberg mencatat, pergantian CEO dinilai berpotensi mempercepat rencana transaksi besar yang telah lama diisukan, yakni merger dengan Grab Holdings Ltd asal Singapura.

Dukungan dari pemegang saham utama, serta sinyal positif dari pemerintah Indonesia, disebut turut mendorong sentimen pasar. Indonesia Investment Authority (Danantara), sovereign wealth fund Indonesia, dilaporkan ikut berperan dalam memfasilitasi kemungkinan kesepakatan tersebut.

Patrick Walujo, yang kini digantikan Hans Patuwo, diketahui sempat menentang rencana merger dengan Grab.

Analis Aletheia Capital, Angus Mackintosh, menilai penggabungan GoTo dan Grab akan menciptakan entitas teknologi raksasa di Asia Tenggara dengan skala dan pangsa pasar yang jauh lebih besar.

Namun, rencana penggabungan tersebut juga memunculkan kekhawatiran, terutama terkait potensi kenaikan harga layanan dan risiko pengurangan lapangan kerja.

Jika merger terjadi, entitas gabungan Grab-GoTo diperkirakan akan menguasai lebih dari 90 persen pasar ride-hailing dan layanan pesan-antar makanan di Indonesia.

Di sisi lain, Bloomberg juga mencatat bahwa sejumlah pendiri dan investor besar, termasuk SoftBank Group, sebelumnya mendorong pergantian kepemimpinan setelah GoTo kesulitan mencapai profitabilitas.

Sumber: kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Tahun Depan, HP Android Diramal Makin Mahal

18 December 2025 - 11:12 WIB

GoPay Komitmen Berantas Judol, Transaksi Turun Drastis

18 December 2025 - 10:58 WIB

NASA Ungkap Perkembangan La Nina, Simak Dampaknya Buat Indonesia

18 December 2025 - 10:54 WIB

Registrasi SIM Card Pakai Wajah Diwajibkan 1 Juli 2026

18 December 2025 - 09:42 WIB

Waspada Bahaya Malware DroidLock, Pengguna Android Wajib Hati-hati

17 December 2025 - 13:06 WIB

Trending on Kabar Lifestyle