Hasrat manusia untuk menjelajahi bulan kembali bergelora. NASA resmi mengumumkan bahwa misi Artemis II, misi berawak pertama ke bulan dalam lebih dari setengah abad, akan diluncurkan pada April 2026. Misi ini menandai kembalinya manusia ke orbit bulan setelah misi terakhir Apollo 17 pada 1972.
Sejarah eksplorasi bulan dimulai sejak peluncuran Sputnik I pada 1957, yang membuka jalan bagi misi Apollo 11 pada 1969, saat manusia pertama kali menginjakkan kaki di bulan. Meski sempat menghadapi tantangan, seperti kegagalan dramatis Apollo 13, keinginan untuk memahami dan bahkan mendiami bulan terus mendorong inovasi.

Namun, selama 50 tahun terakhir, hanya wahana robotik yang menjelajahi bulan, hingga akhirnya program Artemis muncul untuk mengubah hal itu.
Artemis II
Setelah kesuksesan Artemis I, uji coba tanpa awak pada November 2022, Artemis II akan menjadi misi berawak pertama yang membawa empat astronaut dalam perjalanan 10 hari mengelilingi bulan. Misi ini bertujuan menguji wahana antariksa Orion, memastikan keandalannya untuk misi-misi masa depan.
Meski sempat mengalami penundaan, NASA kini menetapkan April 2026 sebagai jadwal peluncuran.Misi ini akan dipimpin oleh Komandan Reid Wiseman, veteran Angkatan Laut dan astronaut NASA sejak 2009.
Ia didampingi pilot Victor Glover, yang memiliki pengalaman 168 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), serta dua spesialis misi: Christina Koch, pemegang rekor wanita terlama di luar angkasa (328 hari), dan Jeremy Hansen, pilot pesawat tempur yang menjadi orang Kanada pertama yang dilatih NASA sebagai kandidat astronaut.
Keempat astronaut ini akan menjalani pengujian biologis, termasuk pengambilan sampel darah sebelum dan sesudah misi, untuk mempelajari dampak perubahan gravitasi dan radiasi luar angkasa terhadap tubuh manusia.
Artemis III dan IV
Jika Artemis II sukses, NASA akan melanjutkan dengan Artemis III pada pertengahan 2027. Misi ini akan membawa empat astronaut untuk mendarat di Kutub Selatan bulan selama sekitar satu minggu.
Langkah berikutnya, Artemis IV, akan melibatkan pembangunan stasiun luar angkasa Gateway, yang dirancang sebagai pangkalan permanen untuk mendukung misi antar-jemput ke bulan.
NASA menyebut visi ini sebagai “Artemis Generation Science,” dengan logo Artemis yang melambangkan anak panah dewi bulan menuju simbol bulan. Stasiun Gateway diharapkan menjadi fondasi untuk kehadiran manusia yang berkelanjutan di bulan, demikian dilansir dari BGR.
Sumber: detik.com