Menu

Dark Mode
Demi Kreator, YouTube Rela Gelontorkan Dana Fantastis Hari Badak Sedunia 2025: Sejarah, Tujuan, dan Cara Merayakannya Ilmuan China observasi atmosfer gunakan “Balon Jimu 1” CEO Microsoft Takut AI Bikin Perusahaannya Tutup Robot Humanoid “Booming” di China, Howard Huang Jadi Miliarder Dunia Marak Judi Online, Pakar dan Tokoh Agama Minta Penanganan dari Berbagai Sisi

Kabar Lifestyle

Seperti Vidi Aldiano, Ini Pemicu Perubahan Warna Kulit akibat Obat Kanker

badge-check


					Vidi Aldiano.(Foto: Instagram @vidialdiano) Perbesar

Vidi Aldiano.(Foto: Instagram @vidialdiano)

Pengobatan kanker berupa kemoterapi memang dapat menyebabkan sejumlah efek samping, salah satunya adalah membuat kulit terlihat pucat dan lebih terang. Kondisi ini juga dialami oleh penyanyi Vidi Aldiano. 

“Obat kemo baru bener-bener bikin kulit gue kayak Edward Cullen noooooo takut sparkling bentar lagi,” tulis Vidi, dikutip Sabtu (13/9/2025). 

Dari foto yang dibagikan, kulit Vidi tampak lebih cerah dibanding sebelumnya. Hal ini sempat menimbulkan anggapan bahwa ia melakukan perawatan khusus untuk memutihkan kulit.

Padahal, perubahan warna kulit tersebut sebenarnya adalah efek samping dari obat kanker yang ia jalani sejak divonis kanker ginjal pada 2019. 

Perubahan warna kulit ini sebenarnya adalah hal yang umum, biasanya bersifat sementara dan akan membaik secara bertahap setelah pengobatan selesai. 

Menurut dr. Arini Widodo, SM, SpDVE, ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi perubahan warna kulit pasien kanker saat menjalani pengobatan. Berikut penjelasannya.

Apa saja faktor pemicu perubahan warna kulit akibat obat kanker? 

1. Jenis obat kanker yang digunakan 

Jenis obat kanker menjadi faktor utama yang menentukan efek samping pada kulit. 

“Ada beberapa faktor penting, salah satunya jenis obat kanker yang diberikan. Apakah itu kemoterapi klasik, targeted therapy, imunoterapi,” ujar dr.Arini saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/9/2025). 

Tiap jenis obat memiliki mekanisme kerja berbeda. Beberapa dapat menekan produksi melanin hingga kulit tampak lebih pucat, sementara lainnya justru merangsang produksi pigmen yang membuat kulit menjadi lebih gelap.

2. Dosis dan lama terapi 

Selain jenis obat, dosis dan durasi terapi juga berperan besar dalam menentukan perubahan kulit. 

“Dosis dan lamanya terapi juga memengaruhi perubahan warna kulit pasiennya,” kata dr.Arini. 

Pasien dengan terapi jangka panjang biasanya memiliki risiko lebih tinggi mengalami perubahan signifikan.  

Semakin lama obat bekerja dalam tubuh, semakin besar pula kemungkinan kulit menunjukkan respons yang berbeda dari biasanya.

3. Faktor genetik dan warna kulit dasar 

Setiap orang memiliki warna kulit dasar yang berbeda, dipengaruhi oleh faktor genetik. Perbedaan inilah yang membuat efek obat kanker bisa bervariasi pada tiap pasien.

“Genetik dan warna kulit dasar pasien turut memengaruhi bagaimana kulit bereaksi terhadap obat,” jelasnya.

Misalnya, pasien dengan kulit lebih terang bisa lebih mudah terlihat pucat, sementara pasien dengan kulit lebih gelap mungkin mengalami perubahan berupa bercak atau pigmentasi lebih kuat.

4. Kondisi kesehatan kulit sebelum terapi 

Tak kalah penting, kondisi kulit pasien sebelum terapi juga berpengaruh perubahan kulit pasca pengobatan kanker. 

“Kondisi kesehatan kulit sebelum terapi, termasuk adanya inflamasi atau riwayat penyakit kulit tertentu,” tutur dia. 

Pasien dengan riwayat kulit sensitif, eksim, atau peradangan biasanya lebih rentan mengalami perubahan warna kulit drastis dibanding mereka yang memiliki kulit sehat.

5. Respon individual tubuh pasien 

Selain faktor-faktor di atas, respons setiap tubuh terhadap obat juga berbeda. Ada pasien yang hanya mengalami perubahan ringan, sementara lainnya bisa mengalami perubahan signifikan seperti yang dialami Vidi Aldiano.

Hal ini bergantung pada metabolisme tubuh, kekebalan, hingga interaksi obat dengan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.  

Oleh karena itu, perubahan kulit akibat obat kanker seringkali bersifat sangat personal.

Perubahan warna kulit akibat obat kanker, seperti yang dialami Vidi Aldiano, bukanlah hal aneh dalam dunia medis.  

Dukungan lingkungan sekitar juga penting, agar pasien tidak merasa tertekan secara psikologis saat mengalami perubahan fisik akibat terapi kanker.

Sumber: Kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Demi Kreator, YouTube Rela Gelontorkan Dana Fantastis

22 September 2025 - 11:13 WIB

Ilmuan China observasi atmosfer gunakan “Balon Jimu 1”

22 September 2025 - 10:59 WIB

CEO Microsoft Takut AI Bikin Perusahaannya Tutup

22 September 2025 - 10:50 WIB

Robot Humanoid “Booming” di China, Howard Huang Jadi Miliarder Dunia

22 September 2025 - 10:46 WIB

Riset OpenAI Ungkap Penyebab Chatbot Sering Halusinasi

22 September 2025 - 08:50 WIB

Trending on Kabar Lifestyle