Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeklaim negaranya memiliki senjata nuklir terbanyak sejagat dibandingkan dengan dua rival utamanya, Rusia dan China. Namun klaim ini bertentangan dengan data lembaga internasional independen yang menunjukkan pemilik senjata nuklir terbanyak di dunia adalah Moskow.
Klaim Trump disampaikan ketika dia menyampaikan niat Washington untuk membuat kesepakatan pengurangan senjata nuklir dengan Moskow dan Beijing. Menurutnya, dia telah membahas denuklirisasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan mereka baru-baru ini di Alaska.

“Kami ingin denuklirisasi. Ini terlalu besar kekuatannya, dan kami juga telah membicarakannya,” kata Trump kepada wartawan di Oval Office Gedung Putih pada hari Senin waktu Washington.
“Hari ini sangat sukses untuk hal-hal lain, karena, Anda tahu, kita juga berbicara tentang rudal, nuklir, kita berbicara tentang banyak hal yang berbeda. Kita berbicara tentang pembatasan nuklir, kita akan melibatkan China,” ujarnya.
“Kita memiliki paling banyak, Rusia memiliki kedua terbanyak, dan China memiliki ketiga. Namun China jauh tertinggal, tetapi mereka akan mengejar kita dalam lima tahun,” imbuh Presiden Trump, yang dilansir Russia Today, Selasa (26/8/2025).
Tidak jelas apa dasar penilaian Trump terhadap persenjataan nuklir ketiga negara tersebut. Menurut data terbaru dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), Rusia memiliki sekitar 2.591 hulu ledak nuklir yang disimpan dan sekitar 1.718 lainnya yang telah dikerahkan.
Sedangkan Amerika memiliki 1.930 hulu ledak nuklir yang disimpan dan sekitar 1.770 lainnya yang telah dikerahkan.
Menurut perkiraan SIPRI, China memiliki sekitar 576 hulu ledak nuklir, dengan hanya 24 lainnya yang telah dikerahkan. Inggris dan Prancis masing-masing memiliki 120 dan 280 hulu ledak nuklir yang telah dikerahkan.
Trump juga mengatakan bahwa dia telah berbicara kembali dengan Putin setelah KTT Alaska, yang diadakan pada 15 Agustus.
“Setiap percakapan saya dengannya adalah percakapan yang baik. Dan kemudian, sayangnya, sebuah bom dimuat ke Kyiv atau tempat lain, dan kemudian saya menjadi sangat marah karenanya. Saya pikir kita akan menyelesaikan perang. Ini sulit,” kata Trump, mengakui bahwa dia mengira perang Rusia-Ukraina akan menjadi yang paling mudah untuk diselesaikan.
Sumber: sidonews.com