Sebagai perusahaan yang lahir dari kecintaan terhadap alam dan petualangan, EIGER telah lebih dari 36 tahun konsisten berkomitmen membangun masa depan yang lebih baik melalui inovasi serta pembelajaran dari alam, budaya, dan manusia. Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, EIGER Adventure Land meneguhkan komitmennya untuk membangun destinasi ekowisata yang berkelanjutan dan bermakna bagi negeri.
Menurut Direktur EIGER Adventure Land, Imanuel Wirajaya, EIGER Adventure Land berkontribusi nyata melalui program konservasi dan pelestarian alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) seluas 253,66 hektare, serta pemulihan lahan kritis di kawasan PTPN I Regional 2 seluas 73,23 hektare.


Eiger land gunung gede pangrango. (foto: eiger)
Upaya ini diharapkan dapat menjadi inspirasi sebagai kolaborasi yang baik antara pihak swasta dan pemerintah, sebagai wujud kemitraan strategis sesuai hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
“Sesuai visinya, EIGER Adventure Land hadir dengan semangat untuk menjadi berkat, bukan hanya bagi pengunjung, tetapi juga bagi lingkungan, budaya, dan masyarakat sekitar. Kami percaya ekowisata sejati harus memberi makna, memberdayakan komunitas, serta menghadirkan manfaat jangka panjang bagi generasi mendatang,” ujar Imanuel Wirajaya, Rabu (20/8/2025)
EIGER Adventure Land dirancang bukan hanya sebagai destinasi wisata, melainkan juga sebagai ruang inspiratif yang menyatukan ekologi, etnologi, dan ekonomi. Melalui konsep 7E: Ekologi, Etnologi, Ekonomi, Edukasi, Estetika, Etika, dan Entertainment, EIGER Adventure Land berupaya menghadirkan harmoni antara manusia dan alam.
Pembangunan ekowisata yang berkelanjutan memerlukan keseimbangan antara ekologi, etnologi, dan ekonomi. Integrasi ketiga aspek tersebut di EIGER Adventure Land diharapkan mampu menciptakan keberlanjutan yang memberi manfaat bagi lingkungan sekaligus masyarakat.
“Di lahan PTPN yang dirancang sebagai gerbang menuju destinasi, EIGER Adventure Land mengubah lahan kritis menjadi kawasan ekowisata. Sebelumnya, lahan milik negara di kawasan PTPN I Regional 2 ini dikuasai secara ilegal oleh 83 penggarap dan dimanfaatkan untuk pertanian, peternakan, serta permukiman. Kini, lahan tersebut berhasil direstorasi melalui pendekatan kolaboratif yang humanis,” katanya.
Eiger telah membangun 30 rumah untuk para masyarakat penggarap, lanjutnya, serta mendirikan satu mushola dan sekolah PAUD. Relokasi ini merupakan bagian dari upaya penyelesaian masalah secara humanis, sekaligus pemulihan aset negara. Langkah ini bahkan mendapat apresiasi dari Menteri ATR/BPN yang berkunjung ke lokasi pada Maret 2023 lalu.
“Pada aspek ekologi, sejak tahap pembangunan, EIGER Adventure Land berkomitmen menjalankan berbagai upaya pelestarian agar setiap proses tetap mempertahankan, bahkan meningkatkan, nilai-nilai lingkungan yang ada. Upaya konservasi dilakukan melalui penghijauan — lebih dari 100.000 pohon dan perdu, serta lebih dari 1,8 juta tanaman semak dan ground cover ditanam di area PTPN, dan lebih dari 1.800 pohon termasuk program adopsi di area TNGGP,” jelasnya.
Imanuel menambahkan, dilakukan juga pendataan keanekaragaman hayati, perencanaan hidrologi dan drainase untuk mengendalikan limpasan air (runoff), pembangunan 5 kolam retensi, serta sekitar 120 sumur resapan dari target 205. Semangat ekowisata berkelanjutan juga tercermin dari pemanfaatan lahan di area TNGGP yang hanya seluas 43.703 m², atau 1,7% dari total luas Perizinan Berusaha Pengusahaan Sarana Jasa Lingkungan Wisata Alam (PB-PSWA), dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) hanya 0,5% — jauh di bawah batas maksimal 10%.
“Di kawasan PTPN, luas tapak yang dimanfaatkan sebesar 184.453 m², atau 25,2% dari total area kerja sama, untuk pembangunan jalan, bangunan, dan fasilitas penunjang. KDB hanya 9%, sehingga lebih dari 90% lahan dimanfaatkan sebagai area hijau yang berdampak positif bagi resapan air, keanekaragaman hayati, serta kualitas lingkungan secara keseluruhan,” ujarnya.
Untuk memastikan komitmen pada aspek lingkungan, konservasi flora-fauna, serta dampak sosial ekonomi masyarakat lokal, EIGER Adventure Land telah melibatkan para pakar, dan guru besar sebagai penasihat, dan konsultan dari berbagai bidang keahlian sejak tahap pembangunan.
“Petualangan Bermakna yang Menggerakkan Ekonomi Dari sisi sosial dan ekonomi, EIGER Adventure Land telah melibatkan lebih dari 500 tenaga kerja, termasuk sekitar 300 orang dari masyarakat sekitar. Saat beroperasi nanti, kawasan ini akan menyerap lebih dari 1.200 tenaga kerja dari industri hospitality,” jelasnya.
Selain kontribusi nyata melalui penciptaan lapangan kerja, dampak positif lain yang akan tercipta antara lain perputaran ekonomi yang dirasakan oleh tenaga kerja dan UMKM, penerimaan pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), serta bagi hasil kepada instansi pemerintah.
Lingkungan hidup yang lestari bukan sekadar tujuan, melainkan warisan berharga yang ingin dititipkan kepada generasi mendatang. Melalui setiap perencanaan dan pembangunan, EIGER percaya manfaat ekologi, sosial, dan ekonomi dapat terus mengalir, sekaligus mendorong pertumbuhan hijau yang berkelanjutan. Inilah semangat yang senantiasa diperjuangkan dalam setiap langkah.
“Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap keberlanjutan, 5% dari laba bersih akan dialokasikan untuk mendukung pelestarian alam, pelestarian budaya, dan peningkatan kualitas hidup manusia, demi kebaikan generasi saat ini maupun generasi mendatang. Beberapa bentuk manifestasinya antara lain upaya konservasi, penyediaan fasilitas pengelolaan limbah di dalam kawasan maupun di Desa Sukagalih, program 1 Ticket 1 Tree, dan berbagai inisiatif lainnya,” katanya. Rheynaldhi