Menu

Dark Mode
Asus Rilis RTX 5060 Ti 16G EVO, Lebih Ramping dengan Sirip Heatsink Berbeda Ludes! Robot Anjing Wajah Elon Musk & Mark Zuckerberg Terjual Rp 1,5 M Lolong: Buaya Terbesar di Dunia yang Pernah Diukur Hidup China Sukses Buat Prototipe EUV, Siap Produksi Chip 2nm Nvidia Perbarui GPU AI RTX Pro 5000 Blackwell, VRAM Naik 50 Persen Elon Musk Jadi Orang Pertama di Dunia dengan Kekayaan Rp 10.000 Triliun

Kabar Dunia

Inflasi Produsen AS Meledak, Ancaman ke Dompet Konsumen Kian Nyata

badge-check


					Seorang wanita bergegas ke terminal setelah diturunkan di Bandara Internasional Los Angeles, Los Angeles, Amerika Serikat, 19 Desember 2022. Liburan Natal dan Tahun Baru bagi sebagian warga Amerika Serikat dan Eropa tahun ini menghadirkan kekhawatiran karena tekanan ekonomi. (AP Photo/Jae C. Hong) Perbesar

Seorang wanita bergegas ke terminal setelah diturunkan di Bandara Internasional Los Angeles, Los Angeles, Amerika Serikat, 19 Desember 2022. Liburan Natal dan Tahun Baru bagi sebagian warga Amerika Serikat dan Eropa tahun ini menghadirkan kekhawatiran karena tekanan ekonomi. (AP Photo/Jae C. Hong)

Harga di tingkat produsen Amerika Serikat (AS) mengalami lonjakan tajam pada Juli 2025, hal tersebut dapat memicu kekhawatiran gelombang inflasi baru akan segera menghantam dompet para konsumen.

Data terbaru menunjukkan terdapat kenaikan 0,9 persen dalam Indeks Harga Produsen menjadi lonjakan tercepat sejak Juni 2022.

Biaya yang meningkat drastis bagi para produsen dan pabrikan pada Juli, menjadi sebuah tanda harga yang lebih tinggi akan segera memengaruhi konsumen AS.

Sejak Juni 2022, terjadi kenaikan harga pada laju bulanan yang tercepat, akibat akan tersebut menyebabkan meningkatnya inflasi AS pada tingkat grosir pada bulan Juli. Berdasarkan data yang ditunjukkan pada Kamis, 14 Agustus 2025.

Pengukuran terbaru dari rata-rata perubahan harga yang dibayarkan kepada produsen, yang dikenal sebagai Indeks Harga Produsen (IHP), menunjukkan kenaikan sebesar 0,9 persen sejak Juni, sehingga tingkat tahunannya mencapai 3,3 persen, Menurut data oleh statistik Biro Statistik Tenaga Kerja.

PPI (Producer Price Indeks) atau Indeks Harga Produsen (IHP)  merupakan indikator harga yang signifikan untuk harga yang kemungkinan akan dihadapi konsumen dalam beberapa bulan mendatang.

“Para produsen mulai merasakan dampak inflasi yang sangat besar,” tulis Ekonom FwdBonds, Chris Rupkey, Kamis pekan ini.

“Hanya masalah waktu sebelum produsen membebankan biaya tarif yang lebih tinggi kepada konsumen yang sudah lelah dengan inflasi,” ia menambahkan.

Hasil pembacaan pada Kamis jauh melampaui antisipasi para ekonom yang berpandangan harga diperkirakan naik tipis pada Juli sebesar 0,2 persen dan memiliki pertumbuhan tahunan sebesar 2,4 persen.

Ekonom Boston College, Brian Bethune menuturkan, hal ini mengingat PPI hanya mencakup produksi domestik barang dan jasa, dan bukan harga impor. “Kemungkinan dampak inflasi harga konsumen mungkin akan diremehkan,” ujar dia.

Awal pekan ini, Indeks Harga Konsumen untuk Juli menunjukkan terdapat penurunan harga gas yang membatasi kenaikan harga konsumen secara kumulatif, tetapi barang-barang yang krusial terhadap tarif terus menjadi lebih mahal.

Sumber: liputan6.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Elon Musk Jadi Manusia Pertama di Dunia dengan Kekayaan Rp 8.311 Triliun

5 October 2025 - 10:50 WIB

Orang-orang Abad ke-20 Santap Daging Gajah Mamut Jadi Steak

3 October 2025 - 11:15 WIB

Ilmuwan Prediksi Alam Semesta Bakal Mengalami Kiamat Kosmik

2 October 2025 - 11:16 WIB

Ledakan Kosmik Aneh Muncul di Luar Bima Sakti, Ilmuwan Kebingungan

29 September 2025 - 10:36 WIB

Berlian Aneh Asal Afrika Mengandung Unsur Kimia yang Mustahil

29 September 2025 - 10:33 WIB

Trending on Kabar Dunia