Menu

Dark Mode
Asus Rilis RTX 5060 Ti 16G EVO, Lebih Ramping dengan Sirip Heatsink Berbeda Ludes! Robot Anjing Wajah Elon Musk & Mark Zuckerberg Terjual Rp 1,5 M Lolong: Buaya Terbesar di Dunia yang Pernah Diukur Hidup China Sukses Buat Prototipe EUV, Siap Produksi Chip 2nm Nvidia Perbarui GPU AI RTX Pro 5000 Blackwell, VRAM Naik 50 Persen Elon Musk Jadi Orang Pertama di Dunia dengan Kekayaan Rp 10.000 Triliun

Kabar Pendidikan

#OnThisDay 16 Agustus: Peristiwa Rengasdengklok Penculikan Soekarno dan Hatta Menuju Kemerdekaan Indonesia

badge-check


					Para pahlawan kemerdekaan pada peristiwa Rengasdengklok. Foto: (Wikimedia Commons) Perbesar

Para pahlawan kemerdekaan pada peristiwa Rengasdengklok. Foto: (Wikimedia Commons)

Pada 16 Agustus 1945 dini hari, merupakan salah satu hari bersejarah di Indonesia. Pada tanggal tersebut, disebut sebagai peristiwa Rengasdengklok, yang merupakan salah satu perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia.

Melansir Metrotvnews.com, peristiwa ini dipicu dari kekalahan Jepang saat perang dunia akibat dijatuhkanya bom atom di wilayah Hiroshima dan Nagasaki. Namun, saat itu Jepang berusaha menutupi berita kekalahannya. Meskipun berusaha ditutupi, informasi itu berhasil didengar salah satu golongan muda, Sutan Sjahrir.

Mengetahui perihal kekalahan Jepang, golongan muda melakukan penculikan terhadap Ir Soekarno dan Mohammad Hatta untuk dibawa ke Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Penculikan terhadap Soekarno-Hatta itu dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok.

Salah satu tokoh golongan muda, Sutan Sjahrir, mendesak Soekarno-Hatta segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Soekarno-Hatta sengaja dibawa ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh iming-iming Jepang, serta agar keduanya bisa dibujuk untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.

Setelah berdiskusi, Soekarno-Hatta setuju dan berencana  mengumumkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Setelah itu, Soekarno-Hatta sempat bertemu perwakilan Jepang yaitu Mayor Jenderal Otoshi Nishi-Mura untuk meminta kemerdekaan.

Namun, perwakilan Jepang menolak dengan alasan bahwa Jepang sudah berjanji dengan sekutu untuk menjaga jajahannya termasuk Indonesia. Setelah Jepang menolak Proklamasi, Soekarno-Hatta dibantu Laksamana Tadashi Maeda yang pro Indonesia, untuk menyusun teks Proklamasi di rumah Maeda. Achmad Surbardjo menyumbang kalimat utama, Mohammad Hatta menyumpang kalimat terakhir, Soekarno menulis teksnya lalu diketik oleh Sayuti Melik.

Kemudian, Soekarno-Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta Pusat pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, diikuti dengan pengibaran Bendera Merah Putih oleh Suhud dan Latief Hendraningrat dan benderanya dijahit oleh Fatmawati.

 

Sumber: metrotvnews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

SDN Cimanggu dan Kencana 1 Diresmikan, Komisi IV DPRD Kota Bogor Minta Pemkot Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

15 December 2025 - 17:38 WIB

Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa Universitas Esa Unggul Hadir di Kelurahan Duri Kepa

8 December 2025 - 22:35 WIB

Baru Dilantik, Komite SMPN 22 Kota Bogor Gandeng PT AKB

15 November 2025 - 13:23 WIB

Sumpah Pemuda, Siswa PKBM Bakti Nusa Ramaikan Bumi Perkemahan Sukamantri

27 October 2025 - 19:03 WIB

Universitas Esa Unggul Sharing Knowledge Manajemen K3 di SMKN 2 Kota Bogor

18 October 2025 - 10:00 WIB

Trending on Kabar Pendidikan