Menu

Dark Mode
Zainal Abidin Soroti Sistem Pengolahan Sampah di TPAS Galuga Dukung Digitalisasi UMKM, Dedie Rachim Apresiasi Perbarindo Ini Peran Strategis PKK Menurut Yantie Rachim Kelinci ‘Frankenstein’ dengan Wajah Bertentakel Gegerkan AS Indosat Jadi Pionir Penggunaan AI dan 5G di RI Atasi Penipuan Digital Satelit Nusantara Lima Meluncur September, Hubungkan Ribuan Pulau RI

Kabar Dunia

MenLH : Indonesia Komitmen Tangani Polusi Plastik

badge-check


					enteri Lingkungan Hidup_ Kepala Badan Pengendalian Hidup (LH_BPLH)_ 
Foto: rheynaldhi Perbesar

enteri Lingkungan Hidup_ Kepala Badan Pengendalian Hidup (LH_BPLH)_ Foto: rheynaldhi

JENEWA – Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala Badan Pengendalian Hidup (LH/BPLH) Republik Indonesia Hanif Faisol Nurofiq kembali menegaskan bahwa Indonesia terus berkomitmen dalam menangani polusi plastik.

Hal ini dikatakan Hanif Faisol saat menghadiri Pertemuan Meja Bundar Tingkat Menteri Intergovernmental Negotiating Committee (INC) di Jenewa, Swiss, Selasa (12/8/2025).

Pertemuan tersebut membahas keberhasilan nasional, kendala teknis, sosial, dan ekonomi, serta tantangan global dalam mengatasi polusi plastik.

Dalam kesempatan itu, Hanif menyampaikan apresiasi atas keramahan Pemerintah Swiss, serta kepemimpinan Direktur Eksekutif UNEP, Ketua INC, dan Sekretariat dalam memajukan misi bersama mengakhiri polusi plastik.

“Merupakan suatu kehormatan untuk bergabung dalam diskusi panel ini. Indonesia prihatin bahwa hingga saat ini belum ada kemajuan signifikan untuk mencapai perjanjian plastik global. Polusi plastik adalah ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia, yang membutuhkan tindakan segera, kolektif, dan komprehensif,” ungkap Hanif Faisol.

Hanif menekankan pentingnya proses negosiasi yang inklusif dan adil, tanpa paksaan, mengingat setiap negara memiliki kondisi dan tantangan berbeda.

Menurutnya, negara berkembang membutuhkan dukungan teknologi, investasi, dan pembiayaan dari negara maju untuk mewujudkan aksi ambisius mengatasi polusi plastik.

“Indonesia mendukung peningkatan keterlibatan bilateral untuk mempercepat tercapainya perjanjian multilateral, dengan prinsip no one left behind. Harapan kami, penyelesaian polusi plastik dapat dicapai tanpa penundaan demi menjaga lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa Indonesia telah menargetkan pengelolaan 100 persen sampah, termasuk plastik, secara tuntas pada 2029. Upaya ini mencakup penghapusan plastik bermasalah, bahan kimia berbahaya dalam produksi plastik, remediasi polusi plastik, serta pencegahan kebocoran plastik ke lingkungan.

Ia pun menyerukan langkah konkret dan dukungan internasional yang kuat. Menurutnya, kerja sama bilateral dan multilateral yang solid sangat penting untuk mempercepat tujuan bersama kita.

“Yang dibutuhkan sekarang adalah tindakan nyata dan solusi berkelanjutan untuk mengakhiri polusi plastik,” tandasnya.

Kunjungan kerja Menteri LH/BPLH di Swis berlangsung selama tiga hari, 11–13 Agustus 2025.

Senin (11/8/2025): Menghadiri sejumlah kegiatan, termasuk pertemuan dengan PTRI di Jenewa.

Selasa (12/8/2025): Mengadakan pertemuan dengan Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen, menghadiri World Economic Forum, diskusi National Successes, dan forum Investment Opportunities for a Circular Economy in the Context of the Global Plastic Treaty.

Rabu (13/8/2025): Bertemu Secretary for Water and Flooding, menghadiri kunjungan bilateral ke fasilitas reuse yang digelar Pemerintah Swiss, mengikuti Ministerial Roundtable Best Practices and Innovation Partnership Opportunities to Address Plastic Pollution, serta mengadakan pertemuan dengan Kerajaan Belanda, Kerajaan Denmark, dan Komisioner Lingkungan Hidup Uni Eropa untuk membahas ketahanan air serta ekonomi sirkular yang kompetitif.

 

Rheynaldhi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Qatar-Turki Ajukan Proposal Gencatan Senjata ke Hamas, Apa Isinya?

13 August 2025 - 14:21 WIB

PBB Kritik Izin Keamanan Israel yang Bikin Lambat Bantuan Masuk Gaza

13 August 2025 - 10:29 WIB

RI Mau Ikut Tampung Pengungsi Gaza

13 August 2025 - 10:22 WIB

Makin Banyak Negara Siap Akui Palestina sampai Thailand-Kamboja Tegang

13 August 2025 - 09:41 WIB

Angola Negara Kaya Minyak yang Rakyatnya Miskin dan Kelaparan

12 August 2025 - 22:55 WIB

Trending on Kabar Dunia