Menu

Dark Mode
Demi Kreator, YouTube Rela Gelontorkan Dana Fantastis Hari Badak Sedunia 2025: Sejarah, Tujuan, dan Cara Merayakannya Ilmuan China observasi atmosfer gunakan “Balon Jimu 1” CEO Microsoft Takut AI Bikin Perusahaannya Tutup Robot Humanoid “Booming” di China, Howard Huang Jadi Miliarder Dunia Marak Judi Online, Pakar dan Tokoh Agama Minta Penanganan dari Berbagai Sisi

Bogoh Ka Bogor

Kolab Bareng WWF, Pasar Jambu Dua Siap Jadi Pilot Project Olah Sampah Plastik

badge-check


					Kolab Bareng WWF, Pasar Jambu Dua Siap Jadi Pilot Project Olah Sampah Plastik Perbesar

Pasar Jambu Dua di bawah Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) siap menjadi pasar percontohan di Indonesia dalam pengolahan sampah plastik. Hal tersebut terungkap setelah Perumda PPJ berkolaborasi dengan World Wildlife Fund for Nature (WWF).

Menurut Manager Keamanan Kebersihan Ketertiban (K3) Perumda PPJ Dedi Suharto, beberapa hari lalu, pihaknya menerima kunjungan dari WWF ke Pasar Jambu Dua.

Dia menjelaskan, bahwa WWF merupakan salah satu NGO atau badan dunia yang fokus dalam menangani penyelamatan lingkungan, salah satunya programnya pengurangan sampah plastik.

Hal itu, kata dia beriringan dengan keinginan Perumda PPJ untuk, bisa memiliki tempat sampah terpadu di kawasan pasar yang representatif juga memenuhi berbagai syarat serta dapat dukungan dari pemerintah dan WWF.

“Kita berkolaborasi dengan WWF dalam pengurangan sampah plastik, jadi mereka mensurvei lokasi sesuai ajuan Perumda Pasar Pakuan Jaya. Mereka akan membangun infrastruktur pengelolaan sampah di Pasar Jambu Dua,” kata Dedi, Rabu 15 Maret 2023.

Dedi juga mengatakan, didalam program plastik smart city, mereka cenderung fokus ke dalam penanganan sampah plastik yang didalam konsep mereka apabila Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) terwujud maka akan menjadi percontohan.

“Karena hingga saat ini belum ada TPS3R yang berlokasi di pasar,” ungkapnya.

Dalam kolaborasi tersebut,  ke depan akan dilakukan pelatihan proses pemilahan hingga pengolahan sampah di dampingi oleh pihak WWF. “Jadi, dari pedagang sampah-sampah itu sudah harus terpilah antara yang organik dan non organik, terutama sampah plastik,” tuturnya.

Kemudian lanjut dia, nanti dilokasi TPS-nya akan di buatkan area untuk pengolahan sampah organik dan non organik. Endingnya sampah kotor tersebut diolah menjadi sampah ekonomis.

Terakhir Dedi mengatakan, karena pasar itu sangat erat kaitannya dengan produksi sampah, baik sampah organik maupun non organik, makan melalui kerjasama ini bisa memberikan kontribusi terhadap kebersihan lingkungan.

“Semoga melalui kolaborasi ini, kita bisa berkontribusi terhadap penilaian kebersihan lingkungan di Kota Bogor dalam Adipura, Pasar SNI atau Pasar Juara di kota Bogor,” tandas dia.

Sementara itu Kepala Unit Pasar Jambu Dua Aji Firdaus mengaku sangat mendukung kerjasama tersebut, karena tujuan WWF ini kan membuat pengelolaan sampah merupakan salah satu hal yang sangat baik.

“Insya Allah kedepan kita memiliki tempat pengelolaan sampah terpadu pertama di pasar di Indonesia.  Saya harap Pasar Jambu Dua mejadi pasar percontohan terutama dalam hal pengelolaan sampah agar pasar-pasar lain bisa mengikuti, dan kita bisa menjadi juara pasar SNI di Indonesia,” pungkasnya.Pratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Marak Judi Online, Pakar dan Tokoh Agama Minta Penanganan dari Berbagai Sisi

22 September 2025 - 10:32 WIB

Hadiri Pengukuhan DPC HA IPB, Dedie Rachim Bahas Akses Jalan Baru ke Kampus IPB

21 September 2025 - 09:48 WIB

Diganjar 1 Miliar, 3 Lurah di Kota Bogor Adu Gagasan di Anugerah Gapura Sri Baduga

17 September 2025 - 23:11 WIB

Proyek Rehabilitasi Stadion Pajajaran Disidak, Wali Kota Ingatkan Kontraktor

16 September 2025 - 10:31 WIB

Wujudkan Bogor Lancar, Jenal Mutaqin Belanja Masalah di Dishub

8 September 2025 - 23:07 WIB

Trending on Bogoh Ka Bogor