Menu

Dark Mode
Demi Kreator, YouTube Rela Gelontorkan Dana Fantastis Hari Badak Sedunia 2025: Sejarah, Tujuan, dan Cara Merayakannya Ilmuan China observasi atmosfer gunakan “Balon Jimu 1” CEO Microsoft Takut AI Bikin Perusahaannya Tutup Robot Humanoid “Booming” di China, Howard Huang Jadi Miliarder Dunia Marak Judi Online, Pakar dan Tokoh Agama Minta Penanganan dari Berbagai Sisi

Kabar Lifestyle

Menilik Usaha Radio Kayu di Tengah Pandemi

badge-check


					Menilik Usaha Radio Kayu di Tengah Pandemi Perbesar

Kondisi pandemi covid seperti saat ini, masyarakat dituntut bangkit agar perekonomian keluarganya tetap bertahan. Begitupula dengan Helmi Suasana Permanahadi, Founder & CEO Faber Instrument Indonesia, pemilik usaha radio berbagan kayu.

Usaha memproduksi radio dengan  bahan kayu, seperti kayu jati, kayu pinus, sampai kayu exs palet asal Cikalong Cianjur, hingga Pasir Koja Bandung ini, dimulai tahun 2018.  Berawal dari kumpulan temen-temen kepemudaan di sekitar rumah, yang  mempunyai kecintaan  dibidang kayu, bidang ahli elektronik, bidang ahli kayu, dan design.

Dimulai dari apa yang disukai tentang pembentukan beberapa design, muncul ide gagasan Helmi Suasana Permanahadi membuat sebuah karya kayu dan perpaduan dengan elektronik.

“Saya ingin mengangkat lokasi seperti Gunung Padang yang sudah kental nuansa warisan tempo dulu. Zaman megalitikum yang dikenal dan menarik perhatian dunia internasional, tetapi justru kita temen-temen Cianjur kurang begitu peduli. Maka dengan menamakan salah satu model radio gunung Padang, mudah-mudahan menjadi salah satu duta untuk memperkenalkan daerah-daerah agar lebih go internasional nama gunung Padang tersebut,” ujar Helmi.

Lanjut Helmi, ada beberapa model radio dengan nama Gunung Gede-Pangrango, Cipanas, Gunung Padang dan lain sebagainya. Ada juga model yg terinspirasi dari program Cianjur gerbang Marhamah yaitu belajar Tahfiz 30 juz, kita dapat mendengarkan 30 juz dengan radio ini.

Lulusan Tehnik Mesin Universitas Jenderal Ahmad Yani Bandung ini, ingin mengenalkan potensi nuansa tempo dulu, dengan mempunyai nuansa ekslusif, dengan mengambil 12 model atau design dengan menggunakan nama-nama tempat atau daerah yang ada di kabupaten, khususnya nama-nama yang mempunyai potensi wisata di kabupaten Cianjur.

Helmi juga mengatakan, di masa pandemi pengembangan usaha Radio Kayu Vintage Return Retro nya justru mengalami peningkatan .

“Alhamdulillah masa pandemi penjualan naik 60 – 70%, dan banyak konsumen di rumah yang pesan, kalangan muda dewasa dan anak-anak. Untuk penjualan di Indonesia melalui online, adapun konsumen luar negeri yaitu Taiwan, Amerika, Singapore dan Malaysia. Harga mulai dari Rp. 850.000 sampai dengan Rp. 2.5 jt,” ungkap Helmi.

Dia berharap, UMKM-UMKM seperti ini bisa lebih dibina lagi oleh Pemerintah Daerah, diperhatikan, diberikan tempat atau lokasi untuk memasarkan produk-produknya.

“Mudah-mudahan dengan apa yang saya lakukan ini bisa menjadi salah satu rule model, bahwasannya kita dalam berkreasi dalam bidang apapun akan menjadi sesuatu jika kita memang betul-betul mempunyai ide gagasan yang dipadukan dengan kepedulian akan lingkungan sekitar,” tutup Helmi.

Jika berminat untuk memiliki radio kayu bisa mengunjungi akun resmi Instagramnya di @faberinstrumentindonesia, atau datang langsung ke galeri dan workshop mereka di Jalan Wijaya Kusuma No.137, Cipendawa, Pacet, Kabupaten Cianjur.

penulis A Fauzi

Editor Herman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Demi Kreator, YouTube Rela Gelontorkan Dana Fantastis

22 September 2025 - 11:13 WIB

Ilmuan China observasi atmosfer gunakan “Balon Jimu 1”

22 September 2025 - 10:59 WIB

CEO Microsoft Takut AI Bikin Perusahaannya Tutup

22 September 2025 - 10:50 WIB

Robot Humanoid “Booming” di China, Howard Huang Jadi Miliarder Dunia

22 September 2025 - 10:46 WIB

Riset OpenAI Ungkap Penyebab Chatbot Sering Halusinasi

22 September 2025 - 08:50 WIB

Trending on Kabar Lifestyle