Menu

Dark Mode
IBM Umumkan PHK, 2.700 Karyawan Terancam Cara Membuat “Your Algorithm” di Instagram Stories yang Lagi Viral Persaingan AI Makin Sengit, Trump Larang Negara Lain Pakai Chip Tercanggih Nvidia Jaring Laba-laba Terbesar Dunia di Gua Horor, Dihuni 111.000 Laba-laba Ada Komet Lain Sedang Berkunjung Selain 3I/ATLAS, Warnanya Berubah Emas Geger Mobil Otonom Lindas Kucing Kesayangan Warga

Headline

Geger Pantai Malaysia Dipenuhi Ribuan Bangkai Ikan Mengambang

badge-check


					Geger Pantai Malaysia Dipenuhi Ribuan Bangkai Ikan Mengambang Perbesar

Warga pesisir pantai Malaysia di KUala Kuara, Kuara Gula, dan Tanjung Piandang geger dengan penemuan ratusan ikan mati yang mengapung di perairan. Beberapa ikan bahkan mengapung sudah dalam bentuk bangkai.

Foto dan video bangkai-bangkai ikan yang tersapu sepanjang pantai sempat menjadi viral di sosial media sejak Rabu, 3 Juni 2020 lalu. Salah satunya penemuan bangkai ikan di Teluk Kumbar dan beberapa pesisir di daerah itu.

Dalam foto dan video yang beredar, beberapa bangkai ikan bahkan ditaksir berbobot lebih dari satu kilogram (Kg).

Kemunculan ratusan bangkai tersebut membuat warga banyak yang berspekulasi telah terjadi tsunami. Sementara yang lain menganggap ikan-ikan itu mati karena pencemaran polusi.

Penemuan bangkai ikan itu membuat otoritas Kementerian Perikanan di Penang menerjunkan tim ke lapangan untuk menyelidiki penyebab munculnya bangkai-bangkai tersebut.

Mengutip laman thestar, hasil investigasi tim di lapangan menemukan ikan-ikan yang mati kebanyakan berjenis kakap merah dan ikan dari kolam buatan setempat.

Diduga penyebab kematian ikan-ikan itu adalah hanggang yang tiba-tiba hidup di dalam air. Fenomena ini adalah gejala alami yang terjadi hampir setiap tahun.

Direktur Kementerian Perikanan di Penang Noraisyah Abu Bakar mengatakan pihaknya telah menerima laporan penemukan bangkai itu dari tiga daerah di Kualau Kurau, Kuala Gula, dan Tanjung Piandang.

” Menurut Lembaga Penelitian Perikanan (FRI), tingginya kehadiran ganggang Cochlodinum di air yang terjadi setiap tahun di seluruh dunia adalah penyebabnya karena mereka beracun bagi berbagai ikan dan kerang. Namun, itu tidak mempengaruhi manusia,” kata Noraisyah.

Dia menambahkan bahwa ikan yang ditemukan mengambang di air dan membusuk di sepanjang pantai mati karena ganggang.

” Ganggang mengurangi oksigen dalam air, menyebabkan ikan muncul ke permukaan dan akhirnya mati,” katanya.

Untuk meyakinkan masyarakat, Noraisyah menambahkan bahwa ikan-ikan yang hidup di perairan lepas sama sekali tidak terpengaruh karena mereka dapat melarikan diri.

” Ikan liar tidak mati dalam jumlah besar dan nelayan masih melaporkan hasil tangkapan yang bagus di laut,” katanya.

Sumber: www.thestar.com.my

Foto: Facebook Penang Tolak Tambak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Festival Sapi Bupati Jember Cup Jadi Magnet Nasional, Gus Fawait Soroti Ketahanan Pangan dan Kemiskinan di Jember

2 November 2025 - 17:54 WIB

Sinergi DWP Kemenkop Bersama Kepul Wujudkan Program ‘Sampah Jadi Rupiah’

30 October 2025 - 18:24 WIB

Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta Dorong Lahirnya Perda KIP

30 October 2025 - 18:14 WIB

KLH Cabut 18 Segel, EAL Bisa Kembali Beroperasi

28 October 2025 - 21:25 WIB

Kementan jadikan Kapuas Pendongkrak Swasembada Pangan

28 October 2025 - 19:19 WIB

Trending on Headline