Dokter Vorobev, sebuah perusahaan perhiasan medis di Kostroma, Rusia, telah berhasil mendapat perhatian karena perhiasan liontin mereka yang berbentuk virus corona. Ternyata liontin itu telah terjual laris sejak awal pandemic COVID-19.
Melansir Oddity Central, perusahaan itu menjual liontin itu seharga 13 dolar dan menjadi perhiasan yang menuai banyak kontroversi di kalangan warga Rusia.

Banyak masyarakat yang tertarik membeli dan mempostingnya di media sosial.
Namun juga tidak sedikit yang melontarkan kritik. Perusahaan itu dituduh memanfaatkan kondisi krisis kesehatan global untuk menghasilkan uang.
Pavel Vorobev yang merupakan pendiri peusahaan Dokter Vorobev menegaskan, sebenarnya liontin itu ia jadikan sebagai tanda dukungan kepada para pekerja medis.
Ia menampik tuduhan memanfaatkan kondisi krisis untuk menghasilkan uang.
Melalui saluran radio Rusia Govorit Moskva, mereka mengaku mempunyai misi untuk mendukung para dokter.
Karena liontin ini bisa menjadi symbol kemenangan atas virus corona yang mematikan itu.
Dan ternyata banyak pasien COVID-19 yang membeli lontin itu, sebagai hadiah yang diberikan kepada dokter karena sudah berjuang menyelamatkan pasien dari virus.
Hingga saat ini, perhiasan liontin virus corona itu menjadi tren di Rusia karena banyak penduduk yang memposting di halaman media sosial mereka. Begitulah kiranya Pavel Vorobev mengatakan kepada Reuters.
Dia menglaim telah berhasil menjual lebih dari 1000 liontin virus corona di seluruh dunia. Bahkan, dia berharap ada pesanan massal.
Selain itu, perusahaan Dr. Vorobev juga merencanakan akan menawarkan bros berbentuk virus corona kepada para dokter, yang berjuang keras untuk memperlambat penyebaran COVID-19 ini.
Bentuk dukungan terhadap para pejuang medis memang bisa berbentuk apa saya sih. Salah satunya dengan liontin virus corona tersebut.
Pasien yang membeli liontin tersebut sebagai hadiah kepada dokter mereka, tentu merupakan penghargaan yang bisa diberikan si pasien karena mau merawat dan berusaha menyembuhkannya.
Sumber : Oddity Central
Foto: Odditycentral.com