Menu

Dark Mode
Pesan Wakil Wali Kota Bogor di HUT RI, Semangat Pejuang Harus Jadi Inspirasi Generasi Muda Serahkan Berkas Dukungan, HCB Resmi Daftar Caketum PWI Munir-Atal Resmi Nyalon Caketum dan Ketua DK PWI Pusat Gempa Dahsyat M 8 Guncang Amerika Selatan Setelah Perplexity, Telkomsel Gandeng OpenAI Vivo Vision Explorer Edition Resmi Meluncur, Saingan Apple Vision Pro

Headline

Begini Cerita Novel Baswedan Selama Bekerja di KPK

badge-check


					Begini Cerita Novel Baswedan Selama Bekerja di KPK Perbesar

Selama menjadi penyidik KPK  Novel Baswedan melewati berbagai rintangan dan resiko yang tak bisa dilupakannya, dalam menjalankan tugas. Hal tersebut disampaikan Novel dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Gratifikasi dalam sharing session tokoh inspiratif dengan tema “Integritas dalam pencegahan korupsi” yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu (15/11/2018) pagi.

Hadir juga mantan Ketua MA Artidjo Alkostar, dan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah.

Novel Baswedan mengatakan, saat dirinya menjabat  Kapolsek tahun 2001 di Aceh, pernah menemukan ilegal logging yang penanganannya sangat krusial dan potensi konflik tinggi sampai anak buah saya ditabrak, ada juga perpindahan ke tempat pengolahan ilegal logging bisa disebut itu tempat yang ‘basah’. Tetapi karena konsisten menindak, dirinya mendapatkan penghargaan.

“Dari situ semakin lama semakin belajar untuk membentuk karakter atau integritas dengan membiasakan diri juga memaksakan, ketika terbiasa kita membangun integritas kita sendiri. Saya menyampaikan kepada saudara semua, apa yang saudara lakukan hadir di acara ini sedang menguatkan diri dari pengaruh yang sangat berat. Itu untuk mendapatkan keuntungan besar, mendapatkan kebaikan dan menghindarkan dosa,” ungkap penyidik yang masuk ke KPK tahun 2007.

Novel melanjutkan, dirinya belajar mempunyai orientasi berani jujur, tetapi harus sadar setiap gerak diawasi Allah SWT. Karena Allah SWT memerintahkan manusia harus berani. Tentunya kalau tetap berpegang teguh, banyak teror dan pembujukan secara tidak langsung.

“Saat penyidikan satu perkara kita dihadapkan dengan situasi berbuat optimal atau seadanya. Padahal penyidik saat menangkap pelaku kejahatan korupsi, sesungguhnya penyidik menolong pelaku itu. Kalau terbiasa korupsi akan terus korupsi itu sifat adiktif, walaupun dalam perspektif pidana disitu ada pidananya,” tambahnya.

Novel mengaku, kejadian yang menimpanya beberapa waktu lalu, menjadi pembelajaran langsung bagi anak-anak bagaimana berjuang, bagaimana perpektif ikhlas dan sabar. Dibicarakan juga kepada keluarga resiko-resiko yang dikerjakan.

Reporterpratama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Serahkan Berkas Dukungan, HCB Resmi Daftar Caketum PWI

23 August 2025 - 22:26 WIB

Munir-Atal Resmi Nyalon Caketum dan Ketua DK PWI Pusat

22 August 2025 - 21:46 WIB

Eiger Land Ubah Lahan Kritis Jadi Kawasan Ekowisata

21 August 2025 - 09:18 WIB

Bentuk Transparansi, Kongres Persatuan PWI 2025 Akan Live di Youtube

20 August 2025 - 20:44 WIB

Dukung Program Pemerintah, DPW Tani Merdeka Provinsi Jambi dan Bulog Segera MoU

20 August 2025 - 09:03 WIB

Trending on Headline