Menu

Dark Mode
Heboh Kematian Misterius Influencer Menawan Taiwan di Malaysia Sony Rilis Cloud Streaming, Main Game di PlayStation Portal Tak Perlu Konsol PS5 Lagi Bos Nvidia Yakin China Akan Kalahkan AS dalam Perlombaan AI PPATK Sebut Transaksi Judol Anjlok 57% Jadi Rp 155 Triliun Viral App Permissions Gojek Soal Contacts, Pengguna Tak Perlu Khawatir 3 Astronot China Terdampar di Antariksa, Pesawat Diduga Rusak

Headline

Mau Rumah 17 Juta? Buruan Beli di Kawasan Ini

badge-check


					Mau Rumah 17 Juta? Buruan Beli di Kawasan Ini Perbesar

PERNAH bermimpi memiliki sebuah rumah di pedesaan cantik di Italia? Jika iya, berarti impian tersebut mungkin bisa terwujud sekarang.

Dilansir dari laman CNN pada Rabu (31/1/2018), kota Ollolai yang berlokasi di provinsi Barbagia — dan dekat dengan kepulauan Sardinia di kawasan laut Mediterania – menjual rumah-rumah yang tidak lagi dihuni seharga 1 euro, atau sekitar Rp 17.000 per unitnya. Ini bukan pertama kalinya kota-kota kecil di Italia menawarkan penawaran serupa.

rumahNamun berbeda dengan Ollolai, kota ini menawarkan lanskap cantik dan suasana tenang khas kawasan desa pesisir, sehingga pembeli akan mendapat keuntungan ganda ketika membeli properti di lokasi ini.

Meskipun begitu, terdapat syarat ketat di balik harga properti yang sangat murah tersebut.

Sebuah rumah pesisir yang dibuat dari 200 susunan batu itu berada dalam kondisi memprihatinkan, sehingga pemerintah setempat mewajibkan pembeli untuk memperbaikinya dalam jangka tiga tahun, yang diperkirakan menghabiskan biaya sekitar Rp 334 juta.

Untuk standar properti di Italia, apalagi rumah kuno di kawasan pesisir, harga tersebut masih terbilang cukup terjangkau, tulis laporan majalah desain dan arsitektur Dezeen.

Di balik tawaran properti yang menggiurkan itu, tersimpan sebuah kegelisahan yang tengah melanda kota Ollolia. Populasi kota itu mengalami penurunan cukup tajam selama hampir setengah abad terakhir, yakni anjlok dari 2.250 jiwa menjadi 1.300 jiwa pada sensus tahun 2015 lalu.

Selain itu, kota Ollolai juga mengalami tingkat kelahiran bayi yang sangat kecil, yakni rata-rata 7 hingga 9 kelahiran setiap tahunnya.

“Kami dihadapkan oleh masalah penurunan populasi penduduk yang sangat mengkhawatirkan,” ujar Walikota OIlolai, Efisio Arbau.

“Di saat yang sama, kami juga dituntut untuk menjaga warisan sejarah kota, namun kesulitan karena kekurangan sumber daya manusia. Kami tidak ingin Ollolai mati,” lanjutnya.

Selain menawarkan rumah-rumah kosong dengan harga terjangkau, pemerintah Ollolai juga tengah mengupayakan peningkatkan promosi pariwisata kota tersebut, seperti melalui permohonan dana pusat untuk memperbaiki infrastruktur, dan aktif berkampanye di media sosial.

Kota Ollolai tidak sendiri, beberapa kota kecil lainnya di selatan Italia juga menghadapi masalah serupa, yakni penurunan populasi. Dua hal utama yang dituding menjadi penyebab masalah tersebut adalah rendahnya angka kelahiran, dan belum selesainya krisis ekonomi yang menghantam zona Euro, sehingga memicu tingginya angka urbanisasi ke kota-kota besar.

reporterasep

Sumber : CNN

Foto : CNN

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Festival Sapi Bupati Jember Cup Jadi Magnet Nasional, Gus Fawait Soroti Ketahanan Pangan dan Kemiskinan di Jember

2 November 2025 - 17:54 WIB

Sinergi DWP Kemenkop Bersama Kepul Wujudkan Program ‘Sampah Jadi Rupiah’

30 October 2025 - 18:24 WIB

Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta Dorong Lahirnya Perda KIP

30 October 2025 - 18:14 WIB

KLH Cabut 18 Segel, EAL Bisa Kembali Beroperasi

28 October 2025 - 21:25 WIB

Kementan jadikan Kapuas Pendongkrak Swasembada Pangan

28 October 2025 - 19:19 WIB

Trending on Headline