Kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini sedang kurang baik, memang sangat dirasakan oleh pebisnis maupun pengusaha disegala bidang. Namun kondisi tersebut janganlah dijadikan momok mengerikan, namun harus disikapi dan dicari solusinya agar usaha/bisnis tetap lancar tanpa harus khawatir gulung tikar/bangkrut.
Menyikapi hal tersebut, BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Bogor yang didukung Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) Kota Bogor menggelar acara Ngabandrek (ngariung bareng saderek) silaturahmi bisnis BPC HIPMI Kota Bogor bersama UKM Kota Bogor di Kedai Bambu Jembar, Jalan Arzimar 1 no 14 Kota Bogor, Kamis (22/9/2016).

Menurut Ketua HIPMI Kota Bogor Muzakir, kegiatan silaturahmi bisnis Ngabandrek ke-4 bertema Growing or Dying ini, diharapkan bisa menambah jumlah pengusaha di Kota Bogor, karena idealnya 1 persen dari jumlah penduduk adalah pengusaha.
“Di Kota Bogor sampai saat ini jumlah pengusahanya belum sampai 1 persen. Untuk itu dengan acara ini bisa dimanfaatkan untuk berbagi informasi agar bermunculan calon-calon pengusaha baru di Kota Bogor,” kata Muzakir disela-sela acara ngabandrek.
Sementara itu menurut Ketua Umum HIPMI Jawa Barat, Jodi Janitra mengatakan, posisi Kota Bogor yang dekat dengan ibukota negara Jakarta memiliki peluang lebih besar dibandingkan kota lain untuk pengembangan bisnis maupun usaha disegala bidang.
“Sepanjang jalan, saat saya masuk ke wilayah Kota Bogor, tempat makan atau pusat kuliner maupun outlet sangat banyak, Bandung sudah tersaingi. Artinya Kota Bogor memang memiliki potensi besar di dunia bisnis terutama bisnis kuliner. Namun kondisi ekonomi saat ini yang kurang bagus harus diantisipasi pengusaha maupun calon pengusaha. Untuk itu diharapkan acara yang digelar BPC HIPMI Kota Bogor ini bisa dijadikan ajang berbagi informasi antar pengusaha maupun calon pengusaha khususnya usaha kecil menengah (UKM) agar mengetahui solusi mengatasi kondisi ekonomi saat ini,” tutur Jodi, owner JNC Cookies dan sejumlah usaha kuliner lainnya.
Hal senada dituturkan Direktur Eksekutif Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) Kota Bogor, Baban Sarbana. Menurut pria berkacamata ini, kehadiran BPBD untuk membantu pengusaha mengenalkan atau mempromosikan usahanya. Untuk itu BPBD Kota Bogor sangat mendukung apa yang dilakukan HIPMI Kota Bogor dengan mengajak dan merangkul UKM di Kota Bogor.
“Bogor itu kota komunitas, apapun profesinya selalu jadi komunitas. Itu salah satu potensi yang bisa dikembangkan dan dikenalkan kepada publik. Disitulah peran kami sebagai BPBD. Kaitannya dengan acara ini, jelas pengusaha ataupun pengelola UKM perlu mengetahui berbagai solusi mengatasi masalah perekonomian negara yang berdampak pada usahanya, agar tetap bisa exsis,” kata Baban kepada kabaronline.co.id disela-sela acara yang dimedia suport kabaronline.co.id.

hipmi kota bogor
Dalam kesempatan tersebut, owner Resto Bumi Aki, Lina Rangkuti, menceritakan perjalanan bisnis usaha kulinernya dari nol bersama sang suami sekitar tahun 1987 hingga berkembang seperti saat ini. Menurut perempuan berjilbab ini, kondisi ekonomi negara yang kurang baik saat ini, juga dirasakan usahanya saat awal membuka usaha resto bersama suami tercintanya.
“Dulu resto Bumi Aki hanya sebuah warung kecil dengan satu meja, dan lokasinya berada di tempat sepi (gunung). Namun dengan kerjakeras dan tetap semangat, kami memberikan pelayanan dan selalu menjaga kebersihan tempat serta alat yang digunakan. Hingga akhirnya kami bisa diterima dan dikenal masyarakat seperti sekarang ini,” kata Lina, yang sebelum bisnis kuliner pernah bekerja di sebuah hotel.
#pratama
pengen tahu info terbaru silahkan gabung di bbm channel COO13F543, instagram: kabaronlinenew, path: kabaronline, fb: kabaronline portal, twitter : kabaronlinenew