Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung menemukan sejumlah vaksin mencurigakan di kawasan Bogor Kamis (23/6/2016) lalu. Vaksin-vaksin tersebut berasal dari lima rumah sakit serta klinik, dan kini tengah dilakukan uji laboratorium.
Kepala BBPOM Bandung Abdul Rahim menjelaskan, jenis vaksin untuk bayi yang diamankan petugas di antaranya hepatitis B, yodium, BCG. “Masing-masing jenis vaksin itu jumlahnya bervariasi, tapi totalnya ada sekitar 65 buah,” ujar Abdul melalui sambungan telepon seperti dilansir detik.com, Minggu (26/6/2016).

Abdul mengaku, pihaknya mencurigai keberadaan vaksin bayi itu lantaran rumah sakit dan klinik tersebut membelinya melalui distributor tidak resmi. Biasanya untuk vaksin diproduksi oleh distributor berbentuk PT bukan CV.
Ia menduga rumah sakit dan klinik itu lebih memilih membeli di distributor tidak resmi lantaran harga yang ditawarkan lebih murah. Namun, pihaknya masih akan mendalami motif lain di balik itu. “Kami telusuri distributor itu dan jangan sampai dari yang ilegal,” ucap dia.
Sebetulnya, kata Abdul, pemerintah sudah menghitung seluruh kebutuhan vaksin di Jabar. Ia menilai pasokan vaksin dari penyalur resmi itu cukup. Dinkes Jabar menerima vaksi dari penyalur resmi berdasarkan permintaan kemudian diedarkan ke rumah sakit kota/kabupaten. “Ketika RS swasta mau, bisa diberikan secara gratis dengan pencatatan yang baik dan pelaporan yang benar,” ujar Abdul.
Kasus vaksin palsu sendiri terbongkar berkat kecurigaan sebuah rumah sakit di Bogor. “Ini mulai dari para pengguna dalam hal ini rumah sakit di daerah Bogor, yang mencurigai kiriman vaksin yang diterima mencurigakan. Setelah ditelusuri ditemukan distributor dan apotek yang sengaja mengedarkan vaksin palsu,” jelas Direktur Tipid Eksus Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya yang membongkar kejahatan ini, Rabu (22/6/2016).
Bareskrim Polri membongkar pabrik vaksin palsu di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Ada lima pelaku yang ditangkap yakni M, T, A, S, dan L. Mereka memalsukan vaksin campak, polio, BCG, tetanus, dan hepatitis B.
“Awalnya rumah sakit di daerah Bogor, mencurigai kiriman vaksin yang diterima mencurigakan. Setelah ditelusuri ditemukan distributor dan apotek yang sengaja mengedarkan vaksin palsu,” jelas Direktur Tipid Eksus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya, Rabu (22/6/2016).
Penyidik dari Subdit Industri dan Perdagangan melakukan penggerebekan pada Selasa (21/6/2016) sore. Di lokasi polisi menyita vaksin palsu serta bahan-bahannya. Lima pelaku yang ditangkap itu mulai dari pembuat dan penyalur vaksin palsu. Terdiri dari pemilik apotek, kurir, produsen/pembuat, dan bagian packing. Para pelaku ini ditangkap di daerah Kramatjati, Jaktim.
“Pembuatan vaksin palsu tersebut sangatlah membahayakan kesehatan, karena hal itu tidak sesuai dengan ketentuan pembuatan obat yang diatur oleh Balai POM,” jelas Agung. #Sumber detik.com