Di era digital saat ini, perkembangan teknologi tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga menghadirkan dampak negatif yang dimanfaatkan oknum tertentu. Hal ini menimbulkan tantangan serius, khususnya bagi anak dan remaja yang rentan terjebak pinjaman online ilegal maupun praktik judi online.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bogor, Yantie Rachim, usai membuka sosialisasi dan pembinaan Judi Online dan Pinjaman Online Teratasi (Jupiter) bagi anak dan remaja Kota Bogor, Rabu (27/8/2025).

“Jupiter merupakan bagian dari program prioritas Kelompok Kerja (Pokja) I TP PKK Kota Bogor, yaitu, Keluarga Indonesia Sejahtera Harmonis (KISAH),” kata Yantie.
Yantie menambahkan, kegiatan sosialisasi ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menjadi wadah membangun kesadaran bersama. Ia berharap remaja Kota Bogor semakin bijak dalam memanfaatkan teknologi digital, mampu mengendalikan diri dari godaan negatif, dan tumbuh menjadi generasi yang sehat, produktif, serta berprestasi.
“Terjeratnya anak dan remaja dalam pinjol maupun judol bukan hanya karena kurangnya edukasi atau sosialisasi, tetapi juga minimnya perhatian orang tua dalam mengawasi penggunaan gawai. Ini menjadi alarm bagi semua, khususnya di Kota Bogor, agar lebih waspada dan diimbangi dengan langkah-langkah preventif. PKK sebagai organisasi yang peduli terhadap lingkungan anak, remaja, dan keluarga berkewajiban aktif melakukan pencegahan,” ujarnya.
Yantie Rachim juga berharap anak dan remaja dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyampaikan serta menyebarkan pesan-pesan positif kepada teman sebaya di lingkungannya.
“Semoga peserta yang hadir, khususnya anak dan remaja Kota Bogor, mampu menjadi pelopor sekaligus pelapor serta agen perubahan lintas generasi, tidak hanya untuk sebaya, tetapi juga adik-adiknya maupun yang lebih dewasa. Utamanya terkait bahaya judol dan pinjol ilegal,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pokja I selaku Ketua Panitia, Rossi Jaetun menjelaskan, tujuan sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya judi online dan pinjaman online. Dengan begitu, anak dan remaja diharapkan dapat melindungi diri dan keluarganya dari dampak negatif judol dan pinjol.
“Selain itu, sosialisasi ini juga menjadi sarana dukungan dan motivasi bagi masyarakat yang sudah terdampak agar bisa lepas dan bangkit kembali,” kata Rossi. Rizki Mauludi