Menu

Dark Mode
Menkomdigi Ingatkan Ada Aturan Batasi Akses Game Online Berisiko untuk Anak Masuk Generation17, Aktivis Muda RI Jadi Suara Konservasi Laut Global Point Nemo: Kuburan Antariksa di Tempat Paling Terisolasi di Bumi Prabowo Lantik Rektor IPB Arif Satria Jadi Kepala BRIN, Gantikan Tri Handoko Hari Ini Terakhir, Pengguna X/Twitter Wajib Daftar Ulang atau Diblokir Saat Mesin Pilih Bertahan Hidup: Pelajaran dari AI yang Memeras untuk Tak Dimatikan

Kabar Dunia

Planet yang Sangat Mirip Bumi Selangkah Lagi Ditemukan

badge-check


					Ilusyrasi planet mirip Bumi. Foto: NASA, ESA, CSA, Ralf Crawford (STScI) Perbesar

Ilusyrasi planet mirip Bumi. Foto: NASA, ESA, CSA, Ralf Crawford (STScI)

Para astronom mungkin sudah dekat memastikan keberadaan planet dengan atmosfer mirip Bumi untuk pertama kalinya dan mungkin dapat ditinggali makhluk hidup.

Planet ini merupakan bagian dari sistem planet yang berjarak sekitar 40 tahun cahaya dari Bumi yang disebut TRAPPIST-1. Ia ditemukan oleh lima astronom Belgia pada tahun 2016 dan dinamai berdasarkan bir favorit mereka.

“Sebagai sebuah sistem planet, sistem ini sangat asing,” kata Nestor Espinoza, astronom Space Telescope Science Institute di Baltimore yang dikutip detikINET dari CNN.

“Bintang itu sangat kecik, seukuran Jupiter dan punya setidaknya tujuh planet berbatu yang mengorbitnya. Tiga di antaranya berada dalam apa yang kita sebut zona layak huni, yang berarti cukup dekat dengan bintang sehingga jika ada atmosfer, dapat menopang air cair,” jelasnya

Espinoza dan rekan-rekannya fokus pada TRAPPIST-1 e, planet keempat dari bintang di sistem tersebut, dalam studi di The Astrophysical Journal Letters. Empat pengamatan yang dilakukan tahun 2023 dengan teleskop James Webb tak mengesampingkan keberadaan atmosfer, sehingga memicu optimisme.

“Berdasarkan empat pengamatan pertama, kami tidak dapat mengatakan bahwa (planet ini) tidak memiliki atmosfer, jadi mimpi itu masih hidup, planet itu masih bisa memiliki atmosfer,” kata Espinoza.

“Tiga tahun lalu, sebelum peluncuran James Webb, studi semacam ini hanya fiksi ilmiah. Sekarang saya cukup yakin kita akan dapat melihat seperti apa atmosfer yang mungkin dimiliki TRAPPIST-1 e – dan jika atmosfernya mirip Bumi, kita dapat mengetahuinya,” cetusnya.

TRAPPIST-1 e berukuran serupa Bumi dan mengorbit bintangnya setiap enam hari, jauh lebih cepat daripada Bumi. Hal ini karena bintang tersebut jauh lebih kecil daripada Matahari kita dan semua planet berada di dekatnya.

Konfirmasi atmosfer akan menjadi terobosan. “Ini akan menyelesaikan perdebatan besar yang sedang berlangsung saat ini tentang apakah sistem katai merah dapat mempertahankan atmosfer atau tidak,” ujarnya.

“Katai merah sebenarnya mayoritas bintang di alam semesta. Jadi, jika hal itu bisa terjadi di sana, maka bisa terjadi di mana saja. Kemungkinan adanya kehidupan akan berlipat ganda,” pungkasnya.

Sumber: detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Elon Musk Jadi Manusia Pertama di Dunia dengan Kekayaan Rp 8.311 Triliun

5 October 2025 - 10:50 WIB

Orang-orang Abad ke-20 Santap Daging Gajah Mamut Jadi Steak

3 October 2025 - 11:15 WIB

Ilmuwan Prediksi Alam Semesta Bakal Mengalami Kiamat Kosmik

2 October 2025 - 11:16 WIB

Ledakan Kosmik Aneh Muncul di Luar Bima Sakti, Ilmuwan Kebingungan

29 September 2025 - 10:36 WIB

Berlian Aneh Asal Afrika Mengandung Unsur Kimia yang Mustahil

29 September 2025 - 10:33 WIB

Trending on Kabar Dunia