Menu

Dark Mode
CEO Intel Sowan Gedung Putih Setelah Didesak Trump Mundur Giring Dadakan Nyanyi di Konser Gita Bahana Nusantara: Itu Mereka Yang Minta, Saya Juga Bingung Opi Bachtiar Meninggal Dunia, Arya Saloka hingga Senyorita Esperanza Berduka Bareng Forkopimda, PWI Kota Bogor Warnai 1 Dekade Festival Merah Putih 2025 Dijual Rp 300 Jutaan, Begini Tampilan BYD Sealion 06 Astronom Temukan Bukti Baru Ada Planet Lain di Sekitar Kembaran Matahari

Headline

Pendiri Perguruan Silat NU Pagar Nusa Wafat di Jawa Timur

badge-check


					Pendiri Perguruan Silat NU Pagar Nusa Wafat di Jawa Timur Perbesar

Salah seorang tokoh yang berperan dalam proses pendirian Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa KH Abdurrahman Utsman meninggal dunia di RSUD Jombang, Jawa Timur, belum lama ini (Rabu, 17/2/2020), pukul 02.30 WIB.

Dilansir dari islam.nu.or.id, Pak Dur, sayangnya, merupakan pengasuh Pesantren Al Mubarok Tambakberas, sempat tujuh hari di Rumah Sakit Graha Amerta Surabaya untuk melanjutkan kemoterapi yang ke-2 setelah sebelumnya divonis menderita tumor empedu. Jenazah kiai kelahiran 15 Juli 1949 di Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, dikebumikan di Jombang.

“InsyaAllah jam 11 akan dimakamkan di Pesantren (Manba’ul Ma’arif) Denanyar,” kata putranya, Aizuddin Abdurrahman (Gus Aiz), mantan ketua umum PP PSNU Pagar Nusa yang kini menjadi Ketua PBNU melalui surat elektronik, Rabu (17/2).

KH Abdurrahman Utsman merupakan anak menantu dari putri KH Hasyim Asyari dari Hj Khodijah Hasyim. Sepeninggal Bu Khod (Hj Khodijah Hasyim), ia menikah lagi dengan Hj Luluk Muashomah, cucu KH Bisri Syansuri Denanyar.

Pak Dur merupakan lurah Pondok Pesantren Tebuireng ketika akhir tahun 1985 sampai awal tahun 1986 para pendekar dari beberapa perguruan bersepakat mengadakan pertemuan di Tebuireng, Jombang. Yang disepuhkan pada saat itu adalah KH Syamsuri Badawi.

Pak Durlah yang diutus KH Yusuf Hasyim memfasilitasi rencana pertemuan tersebut.
Pertemuan pertama bertempat di Pondok Pesantren Al Masruriyyah kemudian dilanjutkan di lapangan basket belakang perpustakaan atau aula Tebuireng. Pertemuan ini antara lain menghasilkan kesepakatan untuk mendirikan organisasi pencak silat NU, yang kemudian disampaikan kepada KH Maksum Jauhari (Gus Maksum) di Pondok Pesantren Lirboyo. Pertemuan di Tebuireng tersebut menjadi tonggak bagi pertemuan-pertemuan berikutnya hingga Pagar Nusa eksis sampai sekarang.

Editor: Adi Kurniawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Bareng Forkopimda, PWI Kota Bogor Warnai 1 Dekade Festival Merah Putih 2025

11 August 2025 - 12:22 WIB

KM Aneka Jaya Terbalik, Bakamla RI Berhasil Evakuasi

9 August 2025 - 23:48 WIB

HCB Cabut SK Pembekuan Pengurus PWI Jawa Barat

8 August 2025 - 23:47 WIB

Kapal Cepat Terbalik Saat Berlabuh di Sanur Bali, 2 WN China Tewas

8 August 2025 - 07:22 WIB

Belajar Pemberdayaan Masyarakat, BNN Datangi Desa Ponggok

8 August 2025 - 00:23 WIB

Trending on Headline