KONSEP pembangunan LRT yang terintegrasi langsung dengan transportasi di Terminal Baranangsiang, membuat angin segar bagi PT. Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI), perusahaan yang hampir 3 tahun tak bisa melaksanakan proyek optimalisasi terminal Baranangsiang.
GM Konstruksi PT. PGI, Munir mengatakan, setelah adanya kepastian dari pihak PT. Adhi Karya selaku kontraktor LRT bahwa pembangunan LRT akan dilakukan di kawasan Tanah Baru sampai ke Terminal Baranangsiang, maka PT. PGI akan segera menyelaraskan desain.

“Karena LRT sampai ke Terminal Baranangsiang, maka desain optimalisasi Terminal Baranangsiang berubah total,” ungkap Munir.
PGI akan membuat ulang desain Terminal Baranangsiang yang terintegrasi dengan LRT, lanjut Munir, namun dengan catatan jika kepastian dan kesepakatan yang sudah dibuat jangan sampai berubah-rubah lagi.
“Jangan ada perubahan lagi, karena itu akan berpengaruh kepada desain. Desain optimalisasi Terminal Baranangsiang itu sudah dirubah lebih dari tiga kali sebelum adanya integrasi LRT ini,” katanya.
Sementara itu Ketua TP4 Kota Bogor, Yayat Supriyatna mengungkapkan, untuk optimalisasi Terminal Baranangsiang tetap berjalan terus dan akan segera direalisaikan, terlebih nantinya akan terintegrasi langsung dengan LRT.
“LRT itu akan dibangun di dua lokasi, pertama di kawasan Tanah Baru dan kedua di Terminal Baranangsiang. Payung hukum soal pembangunan optimalisasi juga tetap mengacu kepada keputusan Kementerian Perhubungan dan adanya Peraturan Presiden soal LRT,” kata Yayat.
Tetapi semua pihak juga harus tetap mengkaji lebih dalam lagi soal terintegrasinya LRT dengan transportasi Terminal Baranangsiang, walaupun sudah ada kepastian dan kesepakatan bersama bahwa pembangunan LRT sampai ke Baranangsiang.
“Dengan terintegrasinya LRT, maka akan mengurangi beban di Terminal Baranangsiang nantinya karena beban itu akan terbagi ke kawasan Tanah Baru juga. Sampai saat ini kita masih menunggu dimatangkan kembali konsep pembangunan LRT ke Tanah Baru dan ke Terminal Baranangsiang, ,” jelasnya.
| pratama |