Menu

Dark Mode
Daftar 40 Pekerjaan Paling Rentan Diganti AI Menurut Microsoft iPhone Terancam Digantikan Gadget AI? Ini Kata Tim Cook Horor! Wahana Ayunan Raksasa di Arab Saudi Patah Jadi Dua Saat Berayun Status Darurat Dicabut, Junta Myanmar Siapkan Pemilu Sarat Kontroversi Jerman: Proses Damai Menuju Negara Palestina Harus Segera Dimulai Houthi Tembakkan Rudal ke Israel, Tapi Berhasil Dicegat

Kabar Dunia

Kuasai Pantai Buat Diri Sendiri, Miliarder Dituntut

badge-check


					Kuasai Pantai Buat Diri Sendiri, Miliarder Dituntut Perbesar

Ada hal unik yang terjadi di California, Amerika Serikat. Pejabat California menuntut seorang miliarder, Vinod Khosla, karena menyalahgunakan fasilitas selama lebih dari satu dekade atau 10 tahun. Khosla dianggap telah menguasai pantai terpencil untuk kepentingan pribadinya.

Tuntutan ini diajukan untuk memastikan bahwa masyarakat tetap bisa memiliki akses ke pantai tersebut.

Dikutip dari Liputan6.com yang melansir AP, Minggu 12 Januari 2020, gugatan tersebut diajukan Komisi Pertanahan dan Pesisir Negara Bagian California kepada pengadilan setempat. Mereka menuntut Vinod Khosla untuk menghilangkan semua gerbang dan tanda marka pada akses jalan ke pantai yang menunjukkan bahwa akses tersebut merupakan aset pribadi Khosla.

Gugatan menyatakan bahwa tanpa perintah pengadilan, Khosla akan tetap memaksakan pembatasan akses yang untuk publik di Pantai Martins yang berlokasi dekat Half Moon Bay, sekitar 35 mil (56 kilometer) ke Selatan San Francisco.

“Pertempuran hukum” dimulai pada 2008 saat Khosla yang turut mendirikan perusahaan teknologi Silicon Valley Sun Microsystems-membeli sebuah properti seluas 36,012 hektare senilai US$32,5 juta (Rp451,42 miliar). Dia kemudian membangun gerbang, dan memasang tanda tak ada akses di pintu masuk yang menjadi akses ke pantai.
Pemilik sebelumnya sebenarnya mengizinkan akses publik ke pantai dengan biaya tambahan. Namun Pengacara Khosla mengatakan biaya untuk menjaga pantai dan fasilitas lainnya jauh melebihi uang yang digelontorkan untuk biaya perawatan.

Akibat perbuatannya, yayasan nirlaba Surfrider menuntut. Pengadilan banding negara memutuskan jika Khosla perlu mengajukan permohonan izin untuk pembangunan di pantai sebelum menutup jalan utama.

Setelah Mahkamah Agung AS menolak bandingnya di 2018, Khosla terus menuntut atas apa yang ia anggap sebagai gangguan dengan hak milik. Sementara itu, pengacaranya mengatakan sebenarnya akses jalan tetap dibuka pada siang hari untuk membayar pengunjung.

Namun, pejabat negara mengatakan pintu gerbang ke jalan belum terbuka secara konsisten.

Gugatan oleh lembaga negara menilai bahwa karena pantai telah digunakan masyarakat selama lebih dari satu abad, maka ada hak akses di bawah doktrin hukum umum.

“Sejauh dokumentasi secara historis, masyarakat telah menggunakan dan mengetahui pantai sebagai pantai umum, dan pemilik sebelumnya tahu bahwa penggunaan umum tidak mengganggu penggunaan tersebut,” kata gugatan itu
Pengacara Khosla, Yob Kilmer Dori, mengatakan akan melawan gugatan terbaru tersebut. ” Karena properti ini dibeli oleh klien kami, negara, dan kelompok aktivis kecil, telah berusaha untuk merebut properti pribadi klien kami tanpa kompensasi,” kata Dori dalam sebuah pernyataan.

Sumber: Liputan6.com

Foto : google

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Daftar 40 Pekerjaan Paling Rentan Diganti AI Menurut Microsoft

2 August 2025 - 12:42 WIB

iPhone Terancam Digantikan Gadget AI? Ini Kata Tim Cook

2 August 2025 - 12:34 WIB

Horor! Wahana Ayunan Raksasa di Arab Saudi Patah Jadi Dua Saat Berayun

2 August 2025 - 12:27 WIB

Status Darurat Dicabut, Junta Myanmar Siapkan Pemilu Sarat Kontroversi

2 August 2025 - 12:18 WIB

Jerman: Proses Damai Menuju Negara Palestina Harus Segera Dimulai

2 August 2025 - 10:47 WIB

Trending on Kabar Dunia