Menu

Dark Mode
Ini Peran Strategis PKK Menurut Yantie Rachim Kelinci ‘Frankenstein’ dengan Wajah Bertentakel Gegerkan AS Indosat Jadi Pionir Penggunaan AI dan 5G di RI Atasi Penipuan Digital Satelit Nusantara Lima Meluncur September, Hubungkan Ribuan Pulau RI ChatGPT Aplikasi No. 1 di App Store, Elon Musk Marah dan Ancam Tuntut Apple MenLH : Indonesia Komitmen Tangani Polusi Plastik

Kabar Lifestyle

Kelinci ‘Frankenstein’ dengan Wajah Bertentakel Gegerkan AS

badge-check


					Kelinci 'Frankenstein' dengan Wajah Bertentakel Gegerkan AS 
Foto: Reddit via Unilad Perbesar

Kelinci 'Frankenstein' dengan Wajah Bertentakel Gegerkan AS Foto: Reddit via Unilad

Warga Fort Collins, Colorado, dihebohkan oleh kemunculan kelinci liar dengan wajah dipenuhi tonjolan gelap menyerupai tentakel. Hewan ini dijuluki kelinci ‘Frankenstein’ karena penampilannya yang mengerikan, seolah keluar dari film horor.

Fenomena ini ternyata bukan fiksi. Para ahli menjelaskan bahwa kelinci tersebut terinfeksi Cotton Tail Rabbit Papilloma Virus (CRPV), virus yang memicu pertumbuhan tumor jinak di kepala dan wajah kelinci. Tonjolan tersebut sering kali memanjang seperti sulur hitam, menghalangi pandangan dan mulut hewan malang itu.

Menurut Colorado Parks and Wildlife (CPW), CRPV tidak menular ke manusia. Namun, virus ini dapat menyebar ke populasi kelinci lain di wilayah Midwest melalui gigitan nyamuk dan kutu yang sebelumnya menggigit kelinci terinfeksi. Penularan tidak terjadi lewat kontak langsung antar kelinci.

Gejala dan Dampak Mematikan

Infeksi CRPV biasanya diawali dengan bintik merah di kulit yang berkembang menjadi kutil. Pada tahap parah, sulur hitam akan menutupi area wajah hingga kelinci sulit makan, melihat, dan mendengar. Banyak kelinci liar akhirnya mati kelaparan karena kondisi ini.

Susan Mansfield, warga Fort Collins, mengaku pernah melihat kelinci terinfeksi kembali setahun kemudian dengan kondisi tumor yang semakin parah. “Ia tampak seperti duri hitam yang menusuk keluar dari wajahnya. Saya kira dia akan mati di musim dingin, tapi ternyata kembali di tahun berikutnya,” ujarnya kepada WLBT3.

Di alam liar, kelinci yang terinfeksi kemungkinan besar akan mati kelaparan karena pertumbuhan tumor menghalangi kemampuan mereka untuk melihat, makan, atau mendengar.

Untuk kelinci peliharaan, CPW mengimbau pemilik mencegah gigitan nyamuk dan kutu, misalnya dengan menjaga kandang tetap bersih dan tertutup. Jika terinfeksi, dokter hewan dapat mengangkat tumor melalui operasi sebelum kondisinya memburuk.

Sumber: Detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Indosat Jadi Pionir Penggunaan AI dan 5G di RI Atasi Penipuan Digital

13 August 2025 - 20:42 WIB

Satelit Nusantara Lima Meluncur September, Hubungkan Ribuan Pulau RI

13 August 2025 - 17:31 WIB

ChatGPT Aplikasi No. 1 di App Store, Elon Musk Marah dan Ancam Tuntut Apple

13 August 2025 - 16:48 WIB

Fitur Baru WhatsApp Bisnis di Indonesia, Bisa Telepon Pelanggan Langsung

13 August 2025 - 14:59 WIB

Melanggar Aturan Di Tempat Wisata Ini, Bisa Didenda Sampai 56 Juta

12 August 2025 - 15:05 WIB

Trending on Kabar Lifestyle