Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Reformasi Birokrasi (RB) pada 2022 ini berlangsung pada Agustus 2022 ini. Pemkot Bogor pun bertahap sudah melakukan update data, dan melengkapi data-data tambahan. Selain itu, sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait, serta menyampaikan akses aplikasi untuk menjamin kelancaran proses tersebut. Lalu inovasi apa saja yang telah dilakukan Pemkot Bogor?
Pada 2021 lalu, Pemkot Bogor memang berhasil mempertahankan predikatnya dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Pada Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kota Bogor mendapatkan predikat BB. Sedangkan pada Reformasi Birokrasi (RB) Kota Bogor meraih predikat B.
Meski berhasil mempertahankan torehan tersebut, Pemkot Bogor khususnya Wali Kota Bogor Bima Arya berkomitmen untuk meningkatkan raihan predikat pada SAKIP dan RB pada tahun 2022. Tak tanggung-tanggung Wali Kota ingin Kota Bogor meraih predikat A pada SAKIP dan RB di akhir masa jabatannya.
Maka dari itu dirinya menginginkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di bawah kepemimpinannya untuk turut terlibat dalam target capaian tersebut. Seluruh OPD juga diharap dapat mengimplementasikan RB di setiap lingkungannya secara maksimal.
Peluang naik jenjang ini tidak hanya didorong oleh komitmen sang wali kota. Ini karena Kota Bogor juga menjadi pilihan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk diajukan kenaikan predikat.
Upaya keras kenaikan peringkat ini dilakukan melalui berbagai strategi yang dirancang Pemkot melalui Bagian Organisasi, Sekretariat Daerah Kota Bogor.
Kepala Bagian Organisasi, Sekretariat Daerah Kota Bogor, Henny Nurliani menjelaskan upaya pertama yang dilakukan adalah dengan penilaian mandiri pada pihaknya. Selanjutnya bagian organisasi akan memberikan pendampingan pada setiap OPD mengenai persiapan dalam menghadapi evaluasi SAKIP dan RB tahun 2022.
“Walaupun penilaiannya hanya di 10 OPD yang menjadi sampel, tapi kita ingin agar seluruh OPD juga paham dan memiliki perhatian untuk mengimplementasikan RB sebaik mungkin. Jadi penerapan RB tidak hanya yang ada di permukaan saja,” tuturnya.
Henny mengatakan setelah melakukan pendampingan terkait persiapan evaluasi pada seluruh OPD, pihaknya akan meninjau dan menilai evaluasi penerapan RB di awal bulan Desember 2022. Hal ini dilakukan untuk memastikan Kota Bogor dapat meraih target yang diinginkan pada penilaian yang dilakukan oleh pihak Kemenpan.
Ia menyebut Kota Bogor banyak melahirkan inovasi di tahun ini dalam upaya peningkatan layanan kepada masyarakat. Inovasi yang dilakukan antara lain ialah penerapan e-SPPT, peluncuran program Drive Thru di layanan Disdukcapil, dan meluncurkan Biskita untuk mengkonversi angkot.
Tak berhenti di situ Kota Bogor juga mengeluarkan kebijakan penggunaan pakaian casual yang berasal dari produk lokal kepada para ASN di setiap hari Selasa. Hal ini tentu saja diterapkan untuk memperkuat para pelaku usaha fashion lokal.
Kota Bogor juga meluncurkan aplikasi Sederhana, Mudah, Akuntabel, Ramah dan Transparan (SMART) dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk mempermudah pelayanan perizinan dengan sistem online.
“Berkat banyaknya inovasi itu Kota Bogor masuk ke dalam kategori salah satu kota terinovatif pada ajang penganugerahaan Innovative Goverment Award (IGA),” tutur Henny.
Henny optimis Kota Bogor sukses raih peringkat A pada SAKIP dan RB tahun 2022. “Walaupun untuk RB butuh kenaikan 2 jenjang tapi tidak menutup kemungkinan kita meraih predikat A,” imbuhnya
Oleh sebab itu ia mengimbau kepada seluruh OPD untuk mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan dan mengimplementasikan RB di setiap pelayanannya. Advetorial
