Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker kain demi mencegah penularan corona disease virus (COVID-19) di masyarakat. Masker kain dinilai bisa menangkal virus.
Hal itu disampaikan Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.
“Sesuai hasil penelitian, Masker kain dapat menangkal virus sebesar 70 persen. Dengan demikian masyarakat diharapkan, untuk tetap jaga jarak, saat berada di keramaian, minimal satu sampai dua meter dan apabila tidak memiliki kegiatan penting di luar sebaiknya tetap tinggal di rumah,” kata Wiku di Kantor BNPB, Minggu (5/4)
Wiku menjelaskan, masker bedah dan N95 hanya diperuntukkan bagi tenaga medis. Sehingga dengan keterbatasan masker bedah saat ini, masyarakat yang sehat bisa memakai masker kain.
“Masker yang digunakan oleh tenaga medis atau masyarakat yang sedang sakit di dalamnya adalah bagian yang steril. Dan cara memegangnya adalah pada, tali di samping,” kata Wiku.
“Ketiga Ini (sambil menunjukkan masker$ adalah masker N95 khusus untuk tenaga medis yang menangani pasien dengan infeksius tinggi. Hanya digunakan tenaga medis di fasilitas kesehatan,” sambungnya lagi.
Dijelaskan Wiku, masker kain sebaiknya memiliki tiga lapisan, sebab hal itu akan efektif dalam menangkap virus. Wiku mengingatkan agar dalam memakai masker kain masyarakat juga tak lupa mencuci tangan terlebih dahulu.
“Cara pembuatan dan pemakaian Masker kain dapat disesuaikan dengan wajah. Pastikan tangan yang digunakan bersih dan harus menutupi hidung hingga dagu serta tidak longgar,” katanya.
Lebih lanjut, dia menyarankan agar masyarakat membuat masker dari kain bersih, bisa dijahit manual atau menggunakan mesin. Dia mengingatkan agar masker kain rutin dicuci menggunakan sabun.
“Masker kain sebaiknya diganti, dicuci dengan sabun secara rutin. Yang harus Diganti apabila mulai basah dan dicuci secara rutin. Jadi mungkin kita bisa memiliki beberapa masker kain.” Kata Wiku.
========
sumber kumparan.com
foto net