Menu

Dark Mode
Demi Kreator, YouTube Rela Gelontorkan Dana Fantastis Hari Badak Sedunia 2025: Sejarah, Tujuan, dan Cara Merayakannya Ilmuan China observasi atmosfer gunakan “Balon Jimu 1” CEO Microsoft Takut AI Bikin Perusahaannya Tutup Robot Humanoid “Booming” di China, Howard Huang Jadi Miliarder Dunia Marak Judi Online, Pakar dan Tokoh Agama Minta Penanganan dari Berbagai Sisi

Headline

WFH, Sebagian Warga Wonogiri di Jabodetabek Malah Mudik

badge-check


					WFH, Sebagian Warga Wonogiri di Jabodetabek Malah Mudik Perbesar

Di tengah wabah corona, jumlah penumpang bus asal Jabodetabek yang datang ke Terminal Induk Giri Adipura, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, malah meningkat.

“Kami mencatat, jumlah kedatangan penumpang bus AKAP dari DKI Jakarta (dan sekitarnya) di Terminal Induk Giri Adipura dalam sepekan terakhir mengalami peningkatan,” ujar Kepala Terminal Induk Giri Adipura Krisak, Agus Hasto Purwanto, Rabu (25/3).
Agus mengungkapkan kedatangan bus dari Jabodetabek pada 15 Maret ada sebanyak 96 armada dan jumlah penumpang 1.364 orang. Kedatangan penumpang dari Jakarta pada tanggal 16 Maret sebanyak 99 bus dengan jumlah penumpang 1.401 orang.
Kemudian pada tanggal 17 Maret ada sebanyak 91 bus dengan jumlah penumpang 1.422 orang. Lalu pada tanggal 18 Maret ada 95 bus dengan jumlah penumpang 1.404. Selanjutnya, pada tanggal 19 Maret ada 118 bus dengan jumlah penumpang 1.797 orang.
“Pada tanggal 20 Maret ada 125 bus, jumlah penumpang 2.124 orang. Bertambah lagi pada tanggal 21 Maret 121 bus, jumlah penumpang 2.003. Terakhir data kami pada tanggal 22 Maret 131 bus, jumlah penumpang 2.625 orang,” ujar Agus.
Dia mencatat selama delapan hari kemarin total bus AKAP yang datang sebanyak 876 armada dan penumpang sebanyak 14.140 orang. Peningkatan jumlah kedatangan penumpang sebanyak ini biasanya terjadi pada saat arus mudik Lebaran.
“Ya, kali ini pelonjakan jumlah kedatangan penumpang di terminal setelah Jakarta berstatus tanggap darurat corona,” kata Agus. Seperti diketahui, Gubernur Anies Baswedan mengumumkan status tanggap darurat corona pada 20 Maret.
Agus mengatakan peningkatan jumlah penumpang yang tiba di Wonogiri terjadi selama empat hari, yakni mulai 19 Maret hingga 22 Maret. Rata-rata tiap hari mengalami kenaikan sekitar 500-700 orang. Ribuan perantau Wonogiri ini tersebar dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Imbauan Bupati Wonogiri
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, membenarkan adanya warganya yang selama ini merantau di Jabodetabek pulang ke kampung halaman setelah ada status tanggap darurat. Warga Wonogiri merantau berjualan bakso, jamu, warung makan, pekerja pabrik, dan lainnya.
“Warga Wonogiri yang merantau berasal dari Kecamatan Baturetno, Pracimantoro, Jatisrono, Purwantoro, Selogiri, dan lainnya,” kata Joko Sutopo.
Ia meminta pada kepala desa agar memantau warganya yang habis pulang dari Jakarta. Kalau ada gejala corona segera melaporkan ke dinas terkait.
sumber kumparan.com
foto net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Penyelundupan 46,7 Kg Sabu Digagalkan Polda Kalteng

21 September 2025 - 23:06 WIB

Global Ehsan Relief Indonesia dan Yayasan IDEP Selaras Alam Salurkan Donasi ke Bali

21 September 2025 - 21:28 WIB

15.000 Porsi Makan Gratis Dibagikan di Monas

21 September 2025 - 21:06 WIB

5 Pekerja Freeport Masih Tertimbun, 2 Ditemukan Meninggal Dunia

21 September 2025 - 08:44 WIB

Catat, Ini Kunci Operasional Koperasi Desa Merah Putih Menurut Sesmenkop

20 September 2025 - 19:31 WIB

Trending on Headline